Tanggapi Presidium MLB, Gus Ipul Tegaskan PBNU Terbuka untuk Dialog

Tanggapi Presidium MLB, Gus Ipul Tegaskan PBNU Terbuka untuk Dialog

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa PBNU adalah organisasi yang terbuka untuk semua pihak.

Hal ini disampaikan Gus Ipul menanggapi pernyataan Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang mengklaim PBNU enggan diajak berdialog atau tabayun terkait berbagai persoalan.

"Enggak ada lah (mereka ajak tabayun), PBNU terbuka," kata Gus Ipul saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).

Gus Ipul, yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial, meyakini para penggagas MLB memahami aturan di PBNU.

Menurutnya, penyelenggaraan MLB hanya dapat dilakukan oleh PBNU berdasarkan dorongan dari 50 persen pemilik suara sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PBNU.

"Mereka tahu aturannya juga, coba dibuka lah AD/ART, itu pegangan," ujar Gus Ipul. "Enggak bisa setiap orang melakukan Muktamar NU. Yang boleh melakukan Muktamar hanya PBNU," imbuhnya.

Sebelumnya, Presidium MLB Muhammad Jakfar Sodiq menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya tidak menginginkan MLB. Namun, mereka berharap PBNU saat ini mau duduk bersama dan saling mengklarifikasi melalui tradisi tabayun.

"Masalahnya PBNU hari ini sulit menerima hal-hal semacam itu, jadi tidak ada itu semacam tidak ada mau menerima tabayun," kata Jakfar melalui sambungan telepon, Sabtu (27/12/2024).

Jakfar juga menilai PBNU telah mengabaikan tradisi duduk bersama di beberapa tempat dan wilayah. Ia menegaskan bahwa MLB adalah mekanisme yang diatur dalam AD/ART NU sebagai langkah korektif terhadap pelanggaran yang dilakukan pimpinan PBNU.

"Artinya PBNU yang akan datang pun ketika melakukan pelanggaran-pelanggaran itu, ini loh ada AD/ART menentukan ada MLB kalau kemudian (organisasi) dijalankan dengan cara-cara yang melanggar atau bertentangan dengan AD/ART," tambah Jakfar.

Menurut Jakfar, Presidium MLB telah mendapat dukungan kultural dari sejumlah tokoh NU dan warga Nahdliyin. Dukungan tersebut lahir dari keresahan dan kebingungan warga NU terhadap kebijakan PBNU saat ini.

"Antara yang dia sampaikan, kebijakan yang dia sampaikan, termasuk pelaksanaannya ini gak sama. Membingungkan lah intinya, membingungkan jam’iyah ini," ujarnya.

MLB PBNU rencananya akan digelar pada Januari 2025, bertepatan dengan hari lahir Nahdlatul Ulama.

Sumber