Tangis Bripka Annas Ceritakan Harapan untuk Anak-anak di Pelosok Donggala

Tangis Bripka Annas Ceritakan Harapan untuk Anak-anak di Pelosok Donggala

Penjelasan Bripka Annas terhenti seketika. Suaranya tercekat, ia tak mampu menahan tangis saat mengutarakan harapannya untuk anak-anak di pelosok Donggala, Sulawesi Tengah. Dia mengusap wajah dan menyeka air matanya seolah menjadi isyarat mengenai pentingnya kebutuhan peralatan pendidikan yang layak bagi anak-anak di sana.

Momen itu terekam saat Bripka Annas, yang merupakan Bhabinkamtibmas di Banawa Selatan Donggala, diwawancara dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (6/12/2024). Dalam sesi terakhir, Bripka Annas ditanya mengenai harapannya untuk menunjang pendidikan anak-anak di Desa Ongulara dan Desa Malino.

"Harapan saya supaya bisa mungkin mereka dari bantuan dari pemerintah untuk kelengkapan sekolahnya, seperti baju sepatu celana mereka yang dari tingkat SD maupun tingkat SMP karena masih jarang juga warga masyarakat saya di sini….," kata Bripka Annas menghentikan penjelasannya sejenak.

Bripka Annas lalu menundukkan kepala, mengusap wajahnya dengan tangannya sambil menangis tersedu-sedu. Tanpa bisa menahan emosi, ia menelungkupkan tangannya ke arah kamera.

Setelah itu, dia kemudian melanjutkan kembali penjelasannya. Masih sambil tersedu-sedu, Bripka Annas mengatakan dirinya sampai meminta baju yang sudah tidak dipakai oleh warga dari desa lain untuk dipakai warga di desa binaannya.

"Pada waktu itu koordinasi dengan keluarga-keluarga yang ada di desa terdekat, meminta kalau ada anak-anak mereka sudah tamat dari SD saya minta bajunya, yang dari SMP ke SMA minta bajunya, itu pun saya antar untuk warga saya supaya bisa mereka menjalani pendidikan. Tapi saya tetap berusaha supaya bisa warga saya berkembang ke depan," tutur Bripka Annas yang terus menerus menyeka air matanya.

Bripka Annas menjelaskan pendidikan anak-anak di pelosok Donggala masih terbatas. Menurutnya, banyak anak-anak di sana yang lebih memilih langsung bekerja daripada melanjutkan pendidikan.

"Anak-anak tersebut masih banyak keinginannya pada waktu itu, belum ada sama sekali keinginan untuk sekolah untuk belajar. Tidak ada sama sekali keinginannya, yang penting mereka bisa bekerja sudah, bisa mendapatkan hasilnya itu yang orang pikirkan," kata Bripka Annas.

Namun, sebagai Bhabinkamtibas, Bripka Annas berupaya terus menerus untuk meyakinkan warga agar anak-anak mereka melanjutkan pendidikan. Dia bisa berharap desa binaannya bisa berkembang, dengan anak-anak yang menempuh pendidikan lebih tinggi.

"Awalnya saya melaksanakan tugas di pelosok, saya mendekati orang tuanya, keluarganya, karena yang namanya pendidikan sangat penting untuk anak-anak di usia dini supaya bisa berkembang desanya kita ke depannya," ujar Bripka Annas.

Dia menjelaskan jarak yang ditempuh untuk menuju desa binaannya juga cukup jauh. Selain itu, jarak antar dusun di desa tersebut juga memakan waktu yang lama.

"Kalau dalam arti dari jarak, tempat kami tugas di Polsek Banawa Selatan untuk ke desa binaan sekitar 25 km itu pun kami menyeberangi dua sungai kecil dan satu sungai besar untuk mendapatkan di tempat tugas kami Ongulara, karena dusunnya berjauhan semua," imbuh Bripka Annas.

Atas dedikasinya itu, Bripka Annas diusulkan oleh Polda Sulawesi Tengah dalam program Hoegeng Corner 2024. Bripka Annas saat ini membina dua desa binaan di Banawa Selatan, yaitu Desa Ongulara dan Desa Malino.

Pengabdian Bripka Annas dalam meningkatkan literasi masyarakat itu dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anak-anak yang belum bisa membaca. Dia pun mengajar di tingkat SD maupun SMP.

Khusus untuk siswa SMP, Bripka Annas mengajarkan tentang pentingnya adab dan etika. Bripka Annas ingin anak-anak mempunyai sopan santun saat berkomunikasi dengan yang lain.

"Kalau SMP, saya (mengajar) tentang masih dasar di situ, mengembangkan mata pelajaran pemahaman tentang etika, etika bagaimana anak-anak itu supaya cara didikannya itu supaya mengenal sopan santun, cara menghargai orang di atas umur mereka," kata Bripka Annas dalam wawancara di kesempatan sebelumnya.

"Saya terapkan adab dan etika, saya terangkan kepada mereka, supaya mereka ke depannya lebih baik lagi untuk menjalani kehidupan mereka sehari-hari," sambung dia.

Untuk anak-anak SD, Bripka Annas mengajarkan hal-hal dasar, seperti pengenalan huruf dan angka. Selain itu, Bripka Annas membuat pondok belajar untuk mengajarkan anak-anak membaca di luar jam sekolah.

"Saya sebagai Bhabinkamtibmas membuat suatu pondok belajar di situ, saya mengumpulkan anak-anak di situ, itu anak-anak sekitar 20 orang," ujar Bripka Annas.

Sumber