Target Dividen 2025 Makin Berat, BUMN Mampu Lewati Rekor 2024?
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN di bawah komando Erick Thohir kembali mengukir rekor baru dengan mengakumulasikan dividen sebesar Rp86,38 triliun pada 2024. Kini, target setoran lebih tinggi menanti sepanjang 2025.
Berdasarkan laporan APBN Kita periode Desember 2024, realisasi dividen yang masuk dalam pos kekayaan negara dipisahkan (KND) tersebut naik 5,93% year on year (YoY) atau mencerminkan 100,62% dari target pemerintah.
Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyatakan bahwa perekonomian nasional yang pulih pada 2023 telah mendatangkan profit signifikan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya di sektor perbankan.
Alhasil, kontributor utama pendapatan KND berasal dari pembayaran dividen himpunan bank milik negara (Himbara) untuk tahun buku 2023 dengan nilai Rp49,59 triliun. Angka itu tumbuh 21,43% dibandingkan 2023 senilai Rp40,84 triliun.
“Capaian tersebut menjadikan sektor perbankan sebagai kontributor utama setoran dividen BUMN kepada pemerintah,” tulis Kemenkeu, dikutip Senin (6/1/2025).
Namun, setelah berhasil melampaui target tahun lalu, Kementerian BUMN kini dihadapkan pada setoran dividen yang lebih tinggi pada 2025.
Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 201/2024 tentang Rincian APBN 2025, realisasi pendapatan dari KND ditargetkan mencapai Rp90 triliun. Nilai tersebut meningkat sekitar 4,85% dari target setoran 2024 yakni Rp85,84 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir memandang kenaikan target dividen menjadi suntikan positif bagi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang berencana meningkatkan pemasukan negara dari berbagai sektor.
Dia pun meyakini bahwa performa setoran dividen akan semakin baik seiring dengan upaya transformasi yang terus dilakukan perusahaan pelat merah.
“Saya yakin bahwa performa ini bisa semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru,” ujarnya dalam keterangan resmi pada November 2024.
Erick yang menjabat Ketua Umum PSSI tersebut juga menyatakan bakal menginstruksikan perusahaan pelat merah untuk melakukan efisiensi agar target dividen 2025 dapat diraih.