Target Menhub Baru: Tiket Pesawat Lebih Terjangkau Jelang Nataru

Target Menhub Baru: Tiket Pesawat Lebih Terjangkau Jelang Nataru

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penurunan harga tiket pesawat sebelum momen Natal dan Tahun Baru tahun ini. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pihaknya masih menunggu koordinasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk hasil Satuan Tugas Penurunan Harga Tiket Pesawat. 

“Kami masih menunggu, harapannya sebelum Nataru ini kita sudah bisa dapat hasil dari satgas itu,” kata Dudy di Kementerian Perhubungan, Rabu (30/10/2024). 

Senada, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan satgas penurunan tiket masih ditata dan terus dikelola. 

“Yang tentunya semangatnya bahwa tadi ada satgas penurunan tiket itu memang kita juga pastinya akan terus kelola,” jelas dia. 

Seperti yang diketahui, Menhub periode sebelumnya Budi Karya menjelaskan terdapat beberapa rencana yang sudah dapat dieksekusi untuk menekan harga tiket seperti kebijakan pajak suku cadang dan PPN serta multiprovider avtur.  

Dia juga menjelaskan bahwa rencana penurunan harga tiket pesawat ini tak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Dia mengaku telah mengusulkan 4 syarat yang perlu mendapat penyelesaian dari hulu hingga hilir ke Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.  

“Prosesnya harus dilakukan, ada 4 yang saya sampaikan dalam usulan pada saat menteri rapat dengan Pak Menko Marves,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Sebelumnya, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) berharap wacana harga tiket pesawat turun dapat segera terealisasi di masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asita, Budijanto Ardiansjah mengatakan wacana tersebut perlu segera direalisasikan guna mendorong peningkatan kinerja sektor pariwisata hingga meningkatkan kualitas destinasi wisata di Indonesia.

“Kalau tiket penerbangan domestik mahal, [wisatawan] akan ngumpul. Misal wisatawan berkunjung ke Bali, ya dia tetap di Bali saja dia tak akan terbang ke Medan karena mahal, tapi kalau tiket domestik murah akan terjadi penyebaran bagus,” kata Budijanto di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Di samping itu, Budi berpandangan bahwa wacana penurunan harga tiket domestik ini juga bakal mengatasi masalah overtourism pada satu wilayah saja.

Untuk merealisasikan hal itu, Budi menyebut perlu ada komitmen serius pemerintah. Salah satunya untuk menyusun ulang regulasi mengenai pengenaan pajak berlapis pada sektor penerbangan.

“Di Indonesia itu tiket sebenarnya double tax menurut saya. Pada saat dijual oleh maskapai itu kan sudah kena pajak. Dijual lagi di travel agen tambah pajak lagi, jadi bagaimana tidak mahal? Jadi memang harus ada satu gebrakan khusus, kalau tidak tetap akan naik terus,” tegasnya. 

Sumber