TBS (TOBA) Amankan Pendanaan Buat Akuisisi Sembcorp Environment

TBS (TOBA) Amankan Pendanaan Buat Akuisisi Sembcorp Environment

Bisnis.com, JAKARTA — PT Tbs Energi Utama Tbk. (TOBA) berhasil mengamankan pendanaan perbankan sekitar 300 juta dolar Singapura untuk rencana akuisisi 100% saham Sembcorp Environment Pte. Ltd.

Adapun, pemegang saham TOBA belakangan telah menyetujui rencana akuisisi itu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Jumat (20/12/2024).

“Jadi ada lembaga keuangan regional yang sudah commited itu kurang lebih 300 juta dolar Singapura, itu sudah secure dari segi pendanaan,” kata SVP Corporate Strategy & Investor Relations TOBA Nafi Sentausa saat public expose selepas RUPSLB di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Sisanya, kata Nafi, transaksi akuisisi itu bakal ditutup dengan kas internal perusahaan. Di sisi lain, dia menuturkan, perseroan tidak membuka opsi untuk menerbitkan obligasi untuk membiayai akuisisi perusahaan berbasis di Singapura tersebut.

Seperti diketahui, TOBA lewat anak usahanya SBT Investment 2 Pte. Ltd. telah menandatangi perjanjian pembelian saham atau SPA dengan Sembcorp Industries sebagai penjual pada 8 November 2024.

Nilai akuisisi itu mencapai 405 juta dolar Singapura atau sekitar Rp4,77 triliun, dengan asumsi kurs Rp11.800 per dolar Singapura. Nilai tersebut setara dengan 69,33% dari total ekuitas TOBA per 30 September yang tercatat US$454,85 juta atau setara denan Rp6,88 triliun.

Dalam transaksi akuisisi bernilai material itu, TOBA akan bertindak sebagai penjamin SBT Investment 2 Pte. Ltd. dengan memberikan jaminan perusahaan.

“Jadi tentunya dari segi posisi kas yang kami tunjukkan per 9 bulan ini, dan dengan yang sedang kita lakukan penjualan PLTU nilainya akan jauh lebih besar dari itu,” tuturnya.

Akuisisi ini melengkapi langkah ekspansi TBS sebelumnya, yaitu integrasi Asia Medical Enviro Services Pte. Ltd. di Singapura dan ARAH Environmental Group di Indonesia.

Sebelum mengakuisisi Sembcorp Environment, TOBA yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir sebagai Wakil Direktur Utama itu sudah lebih dulu mencaplok 100% Asia Medical Enviro Services Pte. Ltd di Singapura pada 28 Agustus 2023.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama TOBA Dicky Yordan dan Direktur TOBA Juli Oktarina mengatakan TOBA melalui anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki TOBA, yakni Taonga Holdings Pte. Ltd., melakukan transaksi pengambilalihan sebanyak 100% saham di Asia Medical Enviro Services Pte. Ltd. dari Asia Enviro Services Ltd.

Sampai akhir September 2024, emiten batu bara milik Pandu Sjahrir itu membukukan peningkatan laba bersih menjadi US$34,83 juta hingga akhir kuartal III/2024. Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih ini mengalami peningkatan hingga 364,68% dibandingkan dengan periode kuartal III/2023.

Laba bersih TOBA pada kuartal III/2023 adalah sebesar US$7,49 juta, lebih kecil dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang sebesar US$34,83 juta atau setara Rp527,5 miliar (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS 30 September 2024).

Laba bersih TOBA ini meningkat di saat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan TOBA susut 9,11% pada periode sembilan bulan 2024. TOBA mencatatkan pendapatan sebesar US$336,6 juta atau setara Rp5,09 triliun pada kuartal III/2024, dari sebelumnya sebesar US$370,3 juta pada kuartal III/2023.

Pendapatan emiten Pandu Sjahrir itu sebagian besar dikontribusikan dari penjualan batu bara sebesar US$271,04 juta hingga akhir kuartal III/2024.

Selain dari penjualan batu bara, sumber lain pendapatan TOBA adalah pendapatan ketenagalistrikan senilai US$44,5 juta, pendapatan dari treatment dan pembuangan limbah sebesar US$9,75 juta, pendapatan dari penjualan dan sewa kendaraan listrik sebesar US$6,85 juta, dan penjualan tandan buah segar, inti sawit, dan minyak sawit senilai US$4,3 juta.

Sementara itu, dari pelanggannya, pendapatan TOBA dikontribusi oleh pelanggan seperti Taiwan Power Company sebesar US$90,12 juta dan PT PLN (Persero) senilai US$48,89 juta.

Sumber