Tegang! Polandia Kerahkan Jet Tempur Saat Serangan Rusia ke Ukraina
Tegang! Militer Polandia mengerahkan jet-jet tempur dan memobilisasi semua pasukan yang ada sebagai tanggapan atas serangan rudal dan drone Rusia yang "besar-besaran" di Ukraina.
"Karena serangan besar-besaran oleh Rusia, yang melakukan serangan menggunakan rudal jelajah, rudal balistik, dan drone terhadap lokasi-lokasi yang terletak, antara lain di Ukraina barat, operasi oleh pesawat-pesawat Polandia dan sekutu telah dimulai," tulis Komando Operasional Polandia dalam postingan di platform media sosial X, dilansir Al Arabiya, Senin (18/11/2023).
Disebutkan bahwa langkah-langkah ini "ditujukan untuk menjamin keamanan di area yang berdekatan dengan zona yang terancam."
Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di platform Telegram pada Minggu (17/11) waktu setempat, bahwa "serangan besar-besaran terhadap sistem energi kami sedang berlangsung", dan bahwa pasukan Rusia "menyerang fasilitas pembangkit dan transmisi listrik di seluruh Ukraina."
Wali kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan bahwa satu orang terluka akibat puing-puing yang jatuh dari drone di sebuah bangunan tempat tinggal.
Pemerintah daerah dan media Ukraina melaporkan banyak ledakan di seluruh negeri termasuk di Zaporizhzhia, Odessa dan Mykolaiv di Ukraina selatan, dan Chernigiv di Ukraina utara.
Sementara itu, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Washington soal konflik Ukraina-Rusia.
Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (18/11/2024), diungkapkan oleh dua pejabat AS yang enggan disebut namanya dan seorang sumber yang mengetahui keputusan Washington tersebut.
Simak Video ‘Zelensky soal Izin Pakai Senjata AS Rudal Akan Berbicara’
[Gambas Video 20detik]
Disebutkan sumber-sumber yang dikutip Reuters itu bahwa Ukraina berencana melancarkan serangan jarak jauh pertamanya dalam beberapa hari ke depan. Namun rincian soal rencana serangan itu tidak diungkapkan ke publik karena kekhawatiran keamanan operasional.
Menurut sumber-sumber itu, serangan pertama jauh ke dalam wilayah Rusia kemungkinan akan dilakukan militer Ukraina dengan menggunakan roket ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.
Langkah ini diambil sekitar dua bulan sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari tahun depan, dan menyusul permohonan selama berbulan-bulan dari Presiden Volodymyr Zelensky agar mengizinkan Ukraina memakai senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasan.
Simak Video ‘Zelensky soal Izin Pakai Senjata AS Rudal Akan Berbicara’
[Gambas Video 20detik]