Teka-teki Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek yang Belum Terjawab...

Teka-teki Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek yang Belum Terjawab...

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pertanyaan yang mengganjal mengenai tragedi pembunuhan ayah dan nenek oleh remaja berinisial MAS (14). Salah satunya adalah motif MAS membunuh keluarganya.

Sudah satu minggu lebih kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa MAS. Namun, pertanyaan mengenai motif pembunuhan masih tidak terjawab.

Sebaliknya, MAS justru beberapa kali disebut-sebut menyesali perbuatannya hingga menangis ketika mengenang malam keji itu.

"Ya dia sendiri mempertanyakan ya bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal saat ditemui di kantornya, Minggu (1/12/2024).

MAS juga sempat bersurat kepada ibu dan keluarganya. Dalam surat yang dia tulis sendiri, MAS mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf.

"Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak, terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja," tulis MAS dalam suratnya di Jakarta, tertanggal Jumat (6/12/2024).

Begitu pula pandangan kerabat keluarga MAS dalam hubungannya dengan orangtuanya. Pola asuh keluarga MAS disebut-sebut tidak pernah melakukan kekerasan.

Bahkan, keluarga MAS terkenal sebagai keluarga yang sangat hangat.

"Saya enggak percaya sih sebenarnya karena keluarga ini kan keluarga yang super hangat ya ibaratnya. Terus juga enggak ada perilaku yang negatif, sama sekali enggak ada. Di sini tuh rumah yang hangat, gitu, ibaratnya," kata AR (37), sepupu korban, saat ditemui di Cilandak, Senin (2/12/2024).

Terkait perlakuan orang tua kepada MAS, AR yakin tidak ada pola asuh keras yang dilakukan orang tua pelaku kepada MAS.

Bahkan, AR menilai orangtua MAS adalah sosok yang lembut, ramah, dan jauh dari konflik.

"Kalau itu (pola pengasuhan yang keras) saya berani bilang enggak ada sama sekali. di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa," kata AR.

Sikap-sikap penyesalan MAS dan hangatnya hubungan orang tua dan anak dalam keluarga tersebut memperbesar ruang pertanyaan publik terhadap motif MAS membunuh orang tuanya. Mengapa dia tega menikam orangtuanya yang tertidur dan membunuh dua di antaranya?

Demi menjawab pertanyaan tersebut, pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan meminta bantuan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk mengungkap motif di balik pembunuhan yang dilakukan oleh bocah itu.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, psikolog forensik telah memeriksa MAS selama beberapa hari ke belakang. Akan tetapi, belum ada hasil dari pemeriksaan tersebut.

"Untuk tes kejiwaan belum keluar, kemarin memang sudah dari psikologi forensik sudah memeriksa selama tiga hari. Untuk hasilnya menunggu," kata Nurma saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

Pemeriksaan terhadap MAS bakal dilakukan hingga maksimal dua minggu setelah pemeriksaan pertama dijalankan.

Hingga kini, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan oleh Apsifor. Beban untuk menjawab pertanyaan penting itu berada di pundak kepolisian untuk membuat terang kejadian.

Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).

Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.

Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.

Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.

Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.

Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.

Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan.

Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.

Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.

Sumber