Tekan Dampak Cuaca Ekstrem, BNPB dan BMKG Modifikasi Cuaca di Pantai Utara Jateng
DEMAK, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan modifikasi cuaca di kawasan Pantai Utara Jawa Tengah (Jateng) untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta BNPB untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dimulai sejak 8 Desember hingga saat ini.
"Sampai hari ini masih dilaksanakan operasi OMC, dalam rangka meminimalisir dampak akibat cuaca ekstrem yang sudah diprediksi BMKG," kata Bergas saat meninjau Tanggul Sungai Wulan di Demak pada Kamis (19/12/2024) sore.
Meskipun langkah ini diambil, Bergas tidak menampik bahwa kejadian bencana alam masih memungkinkan terjadi.
"Memang bukan berarti tidak ada kejadian, tetap ada kejadian tapi dampaknya tidak terlalu besar," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa OMC dilakukan dengan cara menabur garam di kawasan Pantai Utara Pulau Jawa, khususnya di Jateng.
"Salah satunya daerah Pantai Utara Pulau Jawa, khususnya Jateng. Itu dilakukan OMC BNPB bekerja sama tentunya dari BMKG juga," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyatakan bahwa pihaknya tengah memodifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Jateng.
Dia mencontohkan, hasil modifikasi cuaca bisa dilihat dari kondisi langit mendung di Kabupaten Demak, namun tidak turun hujan.
"Cuaca sekarang ini mendung tapi tidak turun hujan, ya, itulah salah satu hasil dari modifikasi cuaca. Karena kalau prediksi BMKG, kami tidak melaksanakan TMC, hujan ini sekarang," kata Suharyanto, mencontohkan.