Tempat Penampungan Sampah di Palembang Hampir Penuh, Warga Diminta Kurangi Pakai Plastik

Tempat Penampungan Sampah di Palembang Hampir Penuh, Warga Diminta Kurangi Pakai Plastik

PALEMBANG, KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, menyebutkan volume sampah di kota ini mencapai 1.500 ton per hari, berasal dari populasi sebanyak 1,7 juta jiwa.

Penumpukan sampah membuat Tempat Penampungan Akhir (TPA) menjadi penuh. Untuk mengurangi jumlah sampah, Cheka mengimbau masyarakat agar membatasi penggunaan botol plastik.

"Jangan gunakan botol plastik. Saya minta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) memastikan pengurangan sampah plastik, baik di kantor maupun pertokoan," kata Cheka saat apel gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Benteng Kuto Besak, Palembang, Senin (23/12/2024).

Perlakuan Khusus pada Sampah

Cheka menekankan pentingnya perlakuan khusus untuk menangani sampah. Ia meminta DLHK, Dinas Kominfo, dan Satpol PP untuk mengawal program pengurangan sampah plastik.

"Jika tidak, sampah akan terus menumpuk dan menjadi problem perkotaan yang sulit diselesaikan," ujarnya.

Ancaman Banjir dan Penyakit DBD

Cheka juga mengingatkan dampak tumpukan sampah selama musim hujan yang berpotensi menyebabkan banjir dan genangan air. Kondisi ini dapat memicu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat.

Ia meminta camat dan lurah untuk menggencarkan sosialisasi bahaya DBD.

"Sosialisasi mesti digencarkan. Fogging boleh dilakukan, tapi yang paling penting adalah tindakan pencegahan," tegas Cheka.

Langkah pengelolaan sampah yang lebih baik diharapkan dapat membantu mengatasi masalah lingkungan dan kesehatan di Palembang.

Sumber