Tengkorak Ditemukan di Hutan,Ternyata Pemuda yang Hilang Sebulan Lalu
BARABAI, KOMPAS.com - Penemuan tengkorak dan tulang-belulang manusia di hutan Desa Kindingan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, mengejutkan warga setempat.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres HST, Iptu Akhmad Priadi, membenarkan penemuan tersebut.
Akhmad menjelaskan, tengkorak dan tulang-belulang itu pertama kali ditemukan warga yang sedang beraktivitas di hutan pada Jumat (27/12/2024).
Penemuan ini segera dilaporkan ke aparat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.
"Setelah sampai di lokasi, ternyata benar ada ditemukan tengkorak kepala manusia dan dengan tulang-tulangnya yang terpisah-pisah," ujar Akhmad Priadi kepada wartawan pada Sabtu (28/12/2024).
Selain tengkorak dan tulang-belulang, petugas Inafis Polres HST yang tiba di lokasi juga menemukan beberapa barang milik korban.
"Ditemukan juga baju dan celana yang diduga digunakan korban," jelasnya.
Menanggapi temuan ini, Polres HST langsung berkoordinasi dengan petugas Kecamatan Hantakan untuk menyebar informasi mengenai penemuan tengkorak dan tulang-belulang tersebut agar identitas korban dapat terungkap.
Hal ini penting karena petugas tidak menemukan satu pun kartu identitas di lokasi penemuan.
"Petugas saat itu langsung menginfokan kejadian tersebut ke kepala desa serta aparat yang berdomisili di wilayah Kecamatan Hantakan untuk mengabarkan kepada warganya apakah ada warga atau masyarakat yang telah hilang dalam beberapa minggu ini," tambah Akhmad.
Tak lama setelah informasi disebar, seorang ibu dari Kecamatan Hantakan melaporkan bahwa ia telah kehilangan anggota keluarganya.
Warga tersebut kemudian dibawa ke lokasi penemuan untuk mengenali barang dan pakaian yang digunakan korban.
"Setelah sampai di lokasi, ibu korban langsung mengenali barang serta pakaian yang dikenakan korban," ungkap Akhmad.
Ibu korban mengonfirmasi bahwa tengkorak dan tulang-belulang tersebut adalah anaknya, bernama Rahmat, yang berusia 21 tahun.
"Korban ini dilaporkan hilang sebulan yang lalu," pungkas Akhmad.
Untuk mengetahui penyebab kematiannya, tengkorak dan tulang-belulang korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.