Tepis RK, Jubir Buka Data IPM Banten Naik di Era Rano Karno
Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), bertanya kepada cawagub Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, mengapa indeks pembangunan manusia (IPM) di Banten saat Rano memimpin malah menurun. Juru bicara Pramono Anung-Rano Karno, Aris Setiawan Jodi, menilai RK melakukan kekeliruan membaca data IPM Banten.
Aris menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten terkait indikator makro pembangunan Banten disebutkan bahwa IPM selama periode 2012 hingga 2016 ini terus mengalami peningkatan.
Capaian IPM Banten pada tahun 2015 sudah mencapai 70,27%, meningkat 1,35 poin dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 68,92%. Pencapaian ini dinilai menandakan status pembangunan Banten meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi.
"Data ini sekaligus memberikan bukti bahwa tren IPM naik saat Rano Karno alias Bang Doel menjabat sebagai gubernur Banten," kata Aris Setiawan Jodi dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Berdasarkan data dari BPS Banten yang dirilis 16 April 2018, Aris menyebutkan IPM Banten pada tahun 2017 mencapai 71,42. Pembangunan manusia di Banten dinilai terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya IPM Banten.
Pada tahun 2017, menurut Aris, IPM Banten telah mencapai 71,42 atau meningkat 0,46% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 70,96. Pada tahun 2017 pertumbuhan IPM juga disebut mencapai 0,65%. Pertumbuhan IPM Tahun 2017 ini dinilai lebih rendah dibandingkan pertumbuhan IPM tahun 2016 yang mencapai 0,98%.
Sehingga persentase, menurut Aris, pertumbuhan IPM yang turun dan bukan angka IPM, sehingga Ridwan Kamil dinilai salah membaca data IPM Banten. Bahkan, berdasarkan BPS pada tahun 2017 status pembangunan manusia di Banten berada pada level atau kategori tinggi, status tersebut masih sama dengan status pada tahun 2016.
Meningkatnya IPM Banten terjadi pada semua komponen pembentuk. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen rata-rata lama sekolah (RLS). Sedangkan yang terendah untuk komponen umur harapan hidup (UHH) saat lahir adapun nilai atau capaian UHH, harapan lama sekolah (HLS), RLS dan pengeluaran perkapita disesuaikan masing-masing 69,49 tahun,kemudian 12,78 tahun, kemudian 8,53 tahun dan 11,7 juta.
Meningkatnya IPM Banten terjadi pada seluruh wilayah dengan IPM tertinggi diduduki oleh Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang tercatat 80,84 dan terendah di Kabupaten Lebak yang tercatat 62,95.
BPS menyebutkan secara umum pembangunan manusia Banten selama 7 tahun terakhir terus mengalami kemajuan. Di mana IPM Banten meningkat dari 67,54 pada tahun 2010 menjadi 71,42 pada tahun 2017.
Hanya saja pertumbuhan atau kecepatan kemajuannya pada tahun 2017 ini mengalami pelambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu status pembangunan manusia Banten masih berada pada level atau kategori tinggi.
Berdasarkan tabel perkembangan IPM Banten menurut komponen pada tahun 2010 hingga 2017 terus mengalami peningkatan IPM. Pada tahun 2010 tercatat 67,54, kemudian tahun 2011 68,22.
Selanjutnya pada tahun 2012 68,92 berikutnya tahun 2013 69,47, lalu tahun 2014 69,89, terus naik pada tahun 2015 menjadi 70,27. Kemudian naik lagi pada tahun 2016 menjadi 70,96 dan pada tahun 2017 kembali naik menjadi 71, 42.
Apabila dihitung secara prosentase pertumbuhan IPM Banten dari tahun 2010 ke 2011 itu meningkat 1,01%. Lalu tahun 2012 meningkat menjadi 1,02%. Pada tahun 2013 meningkat 0,79%.
Selanjutnya pada tahun 2014 meningkat 0,61%. Berikutnya pada tahun 2015 naik 0,55%. Terus berlanjut pada tahun 2016 naik 0,98% dan pada tahun 2017 kembali naik 0,65.
Hal menarik lainnya, menurut Aris, adalah perkembangan komponen rata-rata lama sekolah (RLS) Banten tahun 2010 hingga 2017 yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 RLS Banten tercatat 8,19. Kemudian pada tahun 2015 RLS Banten naik menjadi 827 atau naik 0,98%.
Berikutnya pada tahun 2016 naik menjadi 8,37 atau meningkat 1,21%. Kemudian pada tahun 2017 RLS kembali naik menjadi 8,53 atau mengalami peningkatan 1,91%.