Terang-terangan, Guru SD Swasta di Depok Diduga Lecehkan Belasan Siswi di Dapur dan Kelas

Terang-terangan, Guru SD Swasta di Depok Diduga Lecehkan Belasan Siswi di Dapur dan Kelas

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang guru di salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Depok diduga telah melecehkan belasan siswi secara terang-terangan.

Hal ini disampaikan oleh MWR, mantan guru di sekolah tersebut, yang mengungkapkan bahwa ia pernah menyaksikan terduga pelaku memeluk atau merangkul siswi.

“Saya sebagai saksi yang mengetahui bahwa memang beberapa kali guru tersebut ada di dapur memeluk anak perempuan,” ungkap MWR kepada wartawan pada Kamis (10/4/2025).

Kejadian tersebut terjadi saat para murid biasa ke dapur untuk mengisi air mineral ke botol minum masing-masing.

Kejadian serupa juga dilaporkan terjadi pada Agustus 2024, di mana 14 siswi kelas 6 menjadi korban. Insiden tersebut berlangsung saat kelas masih ramai.

“Saksinya murid-murid di sekolah itu. Ada yang di kelas, ada yang di atas. Karena kan kelas 4, 5, 6 itu kelasnya di atas. Jadi si pelakunya ya melakukan pada saat jam istirahat,” jelas MWR.

Setelah insiden tersebut, pihak sekolah dikabarkan telah mengadakan pertemuan atau mediasi dengan orang tua dan terduga pelaku.

Hasil mediasi tersebut adalah sanksi pencabutan hak mengajar di kelas 6, namun terduga pelaku masih diperbolehkan mengajar di kelas 1-5.

“Nah pada saat itu diselesaikan, tidak ada surat peringatan (SP), hanya disampaikan bahwa akan diberikan SP dan surat pernyataan kalau seandainya terjadi lagi, oknum guru itu akan diberhentikan,” tambah MWR.

Namun, sanksi tersebut tampaknya tidak memberikan efek jera. Kejadian serupa kembali terjadi pada Februari 2025, kali ini melibatkan seorang siswi kelas 2.

“Anaknya di kelas 2, dipegang juga ketika anaknya lagi (dibantu) benerin dasi pramuka,” ujarnya.

Orang tua para korban dilaporkan masih ragu untuk membawa masalah ini ke ranah hukum, karena khawatir akan berdampak pada kelulusan anak-anak mereka.

“Kami akan melakukan pelaporan ke kepolisian. Tadi saya sudah sempat berdiskusi, kalaupun memang orangtuanya merasa tidak berani, saya juga akan melaporkan (sebagai saksi),” tegas MWR.

Saat ini, terduga pelaku masih diduga aktif mengajar di sekolah tersebut.

Sumber