Tercebur ke Got Saat Hujan, Bocah di Rote Ndao Ditemukan Tewas di Laut
KUPANG, KOMPAS.com - Marzhelo Fangidae, bocah berusia 9 tahun asal Dusun Matanitan, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di laut pada Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi Mardiono menuturkan, korban awalnya mendatangi rumah dua sepupunya Rafa Bria (7) dan Adelio Bria (8) yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya.
Dia lalu mengajak bermain bersama. Pada saat itu hujan deras. Dia mengajak kedua sepupunya itu untuk bersama-sama mandi di aliran got.
Karena hujan deras dan air dalam got sedang banjir, Rafa dan Adelio menolak. Korban lantas pulang menuju ke rumahnya berjalan kaki melewati pinggiran got.
Tak lama kemudian, tetangga mereka bernama Meki Killa mendengar teriakan minta tolong. Meki bergegas mendekati got dan melihat korban sedang terbawa arus di got yang berada di samping rumahnya.
Meki tidak bisa menolongnya karena debit air deras dan besar. Meki berlari menuju rumah ketua RT setempat, Onisimus Puling, untuk melaporkan kejadian itu.
"Sekitar pukul 17.10 Pak RT Onisimus Puling datang ke Mapolsek Lobalain untuk melaporkan kejadian tersebut, sambil memberitahukan kepada warga dan menanyakan kepada warga bahwa anak siapa yang telah hanyut terbawa arus banjir sungai yang dilaporkan oleh saksi Meki killa," ungkap Mardiono kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2025).
Polisi dan warga sekitar mencari keberadaan anak tersebut dengan menyisir got dan aliran sungai di pertokoan Ba’a hingga muara sungai.
Nelayan sekitar juga mencari korban di sekitar muara sungai hingga ke pesisir pantai.
"Sekitar pukul 19.45 Wita korban ditemukan dalam keadaan terapung di atas permukaan laut sekitar 20 meter dari kubus pemecah ombak pertokoan Ba’a dengan keadaan telah meninggal dunia. Ditemukan oleh Oktovianus Sadukh, yang saat itu mencari menggunakan perahu kecil,"kata Mardiono.
Korban lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba’a. Saat kejadian, kedua orangtuanya sedang tidak berada di rumah. Mereka sedang pergi berbelanja di pertokoan Ba’a.
"Korban terseret oleh arus kali sampai dengan titik yang ditemukan sekitar 500 meter. Saat ditemukan korban menggunakan baju kaus berwarna hijau dan celana pendek berwarna merah yakni celana sekolah dasar," kata dia.