Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Pasar Rebo Dikenal Pendiam
JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga pelaku pemerkosaan terhadap A (5), yang merupakan ayah kandung korban, dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Jarang sosialisasi sama warga, di rumah saja. Kalau diundang (gotong royong atau pertemuan warga), undangan resmi juga enggak pernah hadir," ujar Z, Ketua RT 01 Pasar Rebo, saat ditemui Sabtu (7/12/2024).
Z menambahkan, ayah korban bekerja sebagai sopir travel dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bermain ponsel saat tidak bekerja.
Berbeda dengan ayahnya, A sering bermain ke luar rumah, termasuk ke rumah Ketua RT. "Dia (A) ceria, suka main ke sini sama neneknya," ungkap Z.
Tante korban, E, mengungkapkan bahwa kejanggalan mulai terdeteksi setelah dokter menyampaikan hasil pemeriksaan medis saat A dibawa ke RS Pasar Rebo.
"Awalnya sakitnya batuk dan demam, tapi setelah makan ayam krispi pedas yang dibelikan ayahnya, A buang-buang air lagi. Dokter anak menyarankan langsung dibawa ke rumah sakit," kata E.
Kondisi A terus memburuk hingga dirawat di ruang PICU RS Pasar Rebo. A akhirnya meninggal dunia.
Pemeriksaan di rumah sakit menemukan infeksi paru dan vagina yang dianggap tidak wajar.
"Visum menunjukkan ada kejanggalan. Infeksi ini bukan dari pampers atau terkena kuku, tapi seperti dirudapaksa," jelas E.
Kasus ini kemudian dilaporkan oleh pihak rumah sakit ke Polres Metro Jakarta Timur. Jasad A dibawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi.
Polda Metro Jaya telah memeriksa beberapa pihak terkait, termasuk E dan suaminya.
"Ayahnya juga diperiksa dan sekarang masih ditahan di Polda Metro," ujar E.
Polisi masih mendalami kasus ini untuk memastikan pelaku dan motif di balik kejadian tragis ini.