Terkait Penembakan di Tol Tangerang-Merak, Penyewa Awal Mobil Ditangkap di Kontrakan Saudaranya

Terkait Penembakan di Tol Tangerang-Merak, Penyewa Awal Mobil Ditangkap di Kontrakan Saudaranya

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap penyewa awal mobil Brio bernama Ajat Sudrajat (AS) di kontrakan saudaranya, Bitung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/1/2025).

"Kami berhasil mengamankan saudara AS ini dikontrakan saudaranya yang beralamat di daerah Bitung, Kabupaten Pandeglang," ujar Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf saat dikonfirmasi, Jumat.

Setelah penangkapan, Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk diperiksa terkait keterlibatannya dalam kasus ini.

"Langkah selanjutnya, kami akan menyerahkan saudara AS kepada pihak Polresta Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Ajat adalah pihak pertama yang menyewa mobil rental tersebut sebelum penembakan terjadi.

Dia meminjam mobil Brio selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) sampai dengan Kamis (2/1/2025).

Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut dipotong.

Anak pertama korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, Agam Muhammad (26) bersama ayahnya dan tim rental mobil, akhirnya melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke daerah Pandeglang.

Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI.

Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.

"Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya," ujar Agam.

Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.

"Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan," kata Agam.

Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan.

Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut.

Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun nyawa Ilyas tidak tertolong.

"Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia," ujar Agam.

Sumber