Terkendala Sertifikat Tanah dan IMB, Huntap Rua Tak Kunjung Diserahkan ke Pemkot Ternate
TERNATE, KOMPAS.com - Hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir bandang di Kelurahan Jambula, Kota Ternate, Maluku Utara, telah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku Utara, Sadli Soleman, menyatakan bahwa rumah tersebut kini sudah fungsional.
"Untuk rumah itu sudah fungsional, listrik, air, kemudian fasilitas kamar mandi, saptic tank, saluran itu sudah selesai. Jadi memang 100 persen sudah bisa difungsikan," ungkap Sadli pada Selasa (7/1/2025).
Meskipun pembangunan huntap sebanyak 49 unit ini telah rampung, penyerahan kepada Pemerintah Kota Ternate belum dapat dilakukan.
Sadli menjelaskan bahwa proses penyerahan terhambat oleh izin dan legalitas lahan yang belum diterima.
"Izin mendirikan bangunan (IMB) dan legalitas lahan belum kita terima. Kami harapkan dalam waktu tidak terlalu lama ini dapat dipenuhi agar proses penyerahan ini bisa lancar," tambahnya.
Sadli juga menegaskan bahwa meskipun secara fisik huntap sudah siap, penyerahan secara administrasi tidak dapat dilakukan tanpa adanya surat-surat yang diperlukan.
"Kalau surat-surat itu belum ada, kami belum bisa menyerahkan secara administrasi, tapi secara fisik bisa," ujarnya.
Pembangunan huntap ini dilaksanakan tanpa IMB dan sertifikat lahan sejak 13 September hingga 21 Desember 2024, berdasarkan jaminan dari Kanwil Kantor Pertanahan Kota Ternate.
"Iya (sertifikat hilang), itu menurut Kanwil Kantor Pertanahan. Jika kemarin sudah ada, ya lancar-lancar saja."
"Pak Kanwil Kantor Pertanahan sudah menjamin bahwa sertifikat ini akan keluar. Cuma ini kan ada waktunya, waktu tunggu, waktu mediasi. Kami menunggu saja," ungkap Sadli.
Sadli juga berharap Pemerintah Kota Ternate segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menempati huntap tersebut.
Ia khawatir jika tidak segera dihuni, akan terjadi kerusakan. Selain itu, material yang telah dipasang berpotensi hilang.
"Kalau sampai hari ini, sudah lewat 17 hari. Maka kami harapkan dilakukan sosialisasi dan segera ditempati sebelum dilakukan penyerahan kepada Pemerintah Kota Ternate secara simbolis," harapnya.
Huntap yang diperuntukkan bagi korban banjir bandang di Kelurahan Rua ini memiliki tipe 3x6 dan dibangun sebanyak 49 unit, ditambah satu unit rumah ibadah.
Setiap unit dilengkapi dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, ruang keluarga, satu kamar mandi, kitchen sink, dan dapur mini.
"Anggaran habis Rp 17 miliar. Seratus persen dari kementerian, di luar lahan. Per unit Rp 320 juta," ungkapnya.