Teror di Kramat Pulo, Dua Malam dalam Bayang Gangster

Teror di Kramat Pulo, Dua Malam dalam Bayang Gangster

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua malam berturut-turut, perkampungan Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat, diguncang teror.

Padahal, pagi itu, Minggu (12/1/2025), seharusnya menjadi waktu penuh kehangatan di permukiman d 10/03, Kramat, Jakarta Pusat.

Pedagang mulai menata barang, ibu-ibu menyapa rezeki, sementara sebagian warga masih terbuai dalam tidur.

Namun, sebuah ledakan petasan memecah kedamaian. Tidak hanya satu kali, tapi berkali-kali, suara itu menggema seperti sinyal malapetaka.

Inan (55), seorang warga, yang baru saja bangkit dari kantuk untuk menuju toilet komunal, tersentak oleh jeritan histeris.

Tanpa pikir panjang, ia berlari keluar dan mendapati kenyataan pahit. Perkampungannya diserang sekelompok orang tak dikenal yang bersajam dan berwajah tertutup.

Para penyerang membabi buta mengarahkan serangan mereka, membuat suasana kacau balau.

Dengan sebatang bambu di tangan, Inan mencoba melawan. Namun, langkahnya terhenti ketika ia terjatuh.

"Saya ditimpuk celurit, ini tangan kanan untuk nangkis. Saya cuma bisa Allahuakbar aja dah," ucap Inan.

Luka di dahi dan tangan kanannya menjadi saksi bisu kekejaman itu, yang membutuhkan total 16 jahitan.

Ketua RT setempat, Dian, menyebut penyerangan oleh gangster ini telah terjadi dua malam berturut-turut.

"Enggak sering, cuma dua malam ini sering diserang. Kita enggak tahu dari mana, anak mana," katanya.

Pada Sabtu dini hari, sekitar 15 motor mendatangi kampung mereka, melempar botol ke jalan dan memamerkan senjata tajam besar.

Keesokan harinya, jumlah pelaku bertambah menjadi 30 motor.

Dian mengaku tidak tahu alasan serangan itu. Namun, hasilnya jelas, dua warga terluka akibat sabetan senjata tajam.

Sementara itu, Nedi (36), salah satu warga yang ikut melawan, menyebut penyerang menggunakan penutup wajah, membuat identitas mereka sulit dikenali.

"Mereka semua pakai penutup kepala. Ngasal aja nyerangnya, membabi buta. Enggak tahu masalahnya apa," ujar Nedi.

Kecurigaan dan ketakutan kini membayangi warga, yang merasa tidak pernah mencari masalah namun tiba-tiba diserang dengan brutal.

Hingga kini, polisi masih mencari tahu akar dari konflik ini.

Panit Reskrim Polsek Senen, Ipda Yaniaro Lase menyebut, sedang mendalami kasus teror itu.

"Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mencari akar pokok masalahnya supaya masalah ini tidak terulang lagi," kata Lase.

Nantinya, Lase mengatakan, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku yang tertangkap dalam video viral tersebut.

"Semua nanti yang terlibat, yang ada dalam video, akan kita mintai keterangan," tutup Lase.

Sambil menunggu hasil penyelidikan, luka di tubuh dan hati warga menjadi pengingat pahit atas teror yang mengintai di pagi buta.

Di balik ketakutan, harapan tetap hidup, semoga kedamaian di Kramat Pulo segera pulih, membawa kedamaian yang sempat sirna.

Sumber