Terus Berkurang, Pengungsi Lewotobi Tersisa 9.570 Jiwa
KOMPAS.com - Jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengalami penurunan.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, per Minggu (8/12/2024), jumlah warga yang mengungsi tercatat sebanyak 9.570 jiwa.
Jumlah ini mengalami pengurangan. Sebab, sebelumnya ada 9.750 jiwa pada Sabtu (7/12/2024).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran, menjelaskan bahwa penurunan jumlah pengungsi disebabkan oleh pemulangan warga dari beberapa desa yang terdampak.
"Pengungsi dari dua desa yang sudah dipulangkan yakni Desa Waiula dan Hewa, Kecamatan Wulanggitang," ungkap Heronimus saat dihubungi pada Senin (9/12/2024).
Pemulangan pengungsi dari kedua desa tersebut dilakukan setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengurangi radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Radius bahaya yang sebelumnya ditetapkan pada 9 kilometer, telah diturunkan secara bertahap menjadi 8 kilometer, 7 kilometer dan terakhir menjadi 6 kilometer.
Dengan penetapan radius bahaya yang baru, Desa Waiula dan Hewa tidak lagi termasuk dalam kawasan rawan bencana (KRB).
Heronimus menambahkan bahwa selain dua desa tersebut, pengungsi dari beberapa desa lainnya seperti Nilekenohing, Pululera, Boru Kedang, dan Nurabelen juga akan segera dipulangkan.
Meskipun demikian, hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level IV atau awas.