Tiga Pekan Berlalu, Penyebab Jatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel Belum Juga Terungkap

Tiga Pekan Berlalu, Penyebab Jatuhnya Bocah di Apartemen Tangsel Belum Juga Terungkap

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Sudah tiga pekan berlalu, penyebab jatuhnya bocah berinisial A dari lantai 18 sebuah apartemen di Pondok Aren, Tangerang Selatan, belum terungkap.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, 23 Desember 2024.

Kapolsek Pondok Aren Komisaris Muhibbur mengungkapkan polisi masih mendalami insiden yang menimpa bocah perempuan berusia enam tahun tersebut.

"Kami masih mendalami (penyebab terjatuhnya korban), itu masih dalam proses," ujar Muhibbur saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/1/2024).

Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan dengan melibatkan Satreskrim Polres Tangerang Selatan.

"Nanti kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut dan terus berkoordinasi dengan Satreskrim Polres. Perkembangan akan kami sampaikan setelah ada informasi baru," tambah Muhibbur.

Insiden ini terjadi di sebuah apartemen yang terletak di Jalan Jombang Raya, Parigi, Senin, 23 Desember 2024, sekitar pukul 15.55 WIB.

Awalnya, seorang diduga asisten rumah tangga (ART) menanyakan keberadaan anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.

"Perempuan diduga pembantu bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam.

Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen dalam kondisi telungkup.

Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.

"Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 17.35 WIB," ungkap Ade Ary.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti belum terungkapnya penyebab jatuhnya korban.

Komisioner KPAI, Jasra Putra, meminta pengelola apartemen dan kepolisian untuk tidak menutup-nutupi penyebab jatuhnya korban yang menyebabkan meninggal dunia.

"Ya (jangan ada yang ditutupi) karena kan ini ada yang meninggal, itu harus diungkap kenapa korban jatuh gitu ya. Saya kira ini penting ya karena setiap nyawa anak itu penting," kata Jasra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/12/2024).

Jasra mendesak kepolisian untuk segera mengungkap penyebab pasti insiden tersebut agar tidak ada spekulasi yang berkembang di masyarakat.

Ia menekankan pentingnya meminta keterangan dari semua yang mengetahui kejadian ini, termasuk saksi dan pengasuh korban, untuk membantu proses penyelidikan.

"Hak hidup itu kan bagian dari hak asasi, termasuk si anak. Dan tak boleh satu orang pun, termasuk juga negara, menghalangi hak hidup gitu ya. Saya kira itu harus diungkap gitu ya," tambahnya.

KPAI juga menekankan pentingnya mengungkap kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi insiden ini.

Sumber