Tinjau Perhutanan Sosial di NTT, Menhut Raja Juli: Ada Kendala Air

Tinjau Perhutanan Sosial di NTT, Menhut Raja Juli: Ada Kendala Air

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau perhutanan sosial dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di dua wilayah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Kupang, Senin (13/1/2025).

Di Kabupaten TTS, Raja Juli bersama Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Stella Christie menyambangi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ora Et Labora di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan.

Kepada sejumlah wartawan di sela-sela kegiatan, Raja Juli mengatakan, potensi petani hutan luar biasa di wilayah ini.

"Potensinya di hutan ini ada singkong, mete, pisang. Namun masih ada kendala yang dihadapi salah satunya masalah air," ungkap Raja Juli Antoni.

"Mungkin akan ada bantuan riset terlebih dahulu dari Politeknik sini tentu bekerja sama dengan pemerintah daerah, ada pipa tapi rusak, kita lihat sumber-sumber lain untuk menghidupi tanaman-tanaman yang memang sekarang ini cuaca berubah," sambung Raja Antoni.

Di tempat yang sama, Wamendiktisaintek Stella Christie mengatakan, pihaknya akan membantu mencari solusi terkait masalah air.

Nantinya. lanjut Stella, perguruan tinggi akan membantu guna meningkatkan ekonomi masyarakat di perhutanan sosial.

"Saya di sini membantu Pak Menteri, mendampingi Pak Menteri, mendengarkan masalah-masalah yang masih dimiliki, walaupun sudah banyak dan bangga sekali ketua kelompok adalah perempuan," ungkap Stella.

"Supaya segera kami pikirkan terutama air, air itu menggunakan teknologi, jadi pendidikan tinggi harus bisa sumbangsih pada masyarakat lokal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal," sambungnya.

Usai meninjau lokasi itu, Raja Antoni kemudian melanjutkan perjalanan ke KTH Sehati di Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Saat meninjau lokasi itu, Raja Antoni disambut warga dengan tarian adat.

Pengurus KTH Sehati bersama masyarakat dan pemerintah setempat, kemudian menunjukan lokasi perkebunan yang ditanami sorgum.

Saat berbicara dengan pengurus kelompok tani dan masyarakat, Raja Antoni mengatakan, sorgum memiliki banyak kegunaan yang dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan.

"Sorgum punya banyak manfaat, bijinya bisa jadi tepung, batangnya bisa jadi gula," kata politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Untuk diketahui, sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, bahan baku industri hingga pakan ternak.

Sorgum juga biasa dimanfaatkan sebagai pengganti beras karena memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Para petani di KTH Sehati diketahui masih menggunakan cangkul untuk menanam sorgum.

Raja Juli pun berjanji akan memberikan bantuan salah satunya berupa traktor tangan. Selain itu, ia juga meminta agar para petani tak segan untuk meminta bibit.

"Jika perlu bibit misalnya buah-buahan, bisa dikoordinasikan dengan kepala balai, kita bisa siapkan," tuturnya.

Sumber