TNI AD Akan Libatkan Prajurit Perempuan dalam Program Makan Bergizi Gratis

TNI AD Akan Libatkan Prajurit Perempuan dalam Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan rencana peningkatan peran Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dalam program ketahanan pangan pada tahun 2025.

Maruli bilang, hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi TNI Angkatan Darat terhadap ketahanan pangan nasional dan kesehatan masyarakat.

“Ya, kira-kira nanti 2025 itu peranan-peranan apa yang paling sesuai dengan karakternya Kowad. Nanti di 2025, peranan-peranan Kowad akan disesuaikan,” kata Maruli.

“Salah satu programnya adalah makan siang bergizi dan berbagai inisiatif terkait pertahanan pangan, baik di internal TNI Angkatan Darat maupun program pemerintah,” tambah Maruli.

Maruli juga menyebutkan, kemungkinan juga akan ada pelibatan Kowad dalam pelatihan khusus bagi kader gizi.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman terkait pola makan bergizi di masyarakat.

“Kami sedang mempertimbangkan pendidikan dua bulan di tempat kami, atau mungkin satu minggu di Kowad, untuk membekali mereka dengan ilmu dan pengalaman yang relevan,” jelasnya.

Maruli bilang, langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang TNI Angkatan Darat untuk mendukung agenda ketahanan pangan, yang tidak hanya menyasar aspek logistik, tetapi juga menyentuh kualitas hidup masyarakat melalui edukasi dan program kesehatan.

Selain itu, Maruli menegaskan bahwa program-program ini akan dijalankan secara terintegrasi dengan inisiatif pemerintah di sektor pangan dan kesehatan.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas implementasi kebijakan serta memastikan keberlanjutan program di berbagai wilayah Indonesia.

“Ya kemungkinan besar nanti dilibatkan ya. Mungkin nanti pendidikannya untuk kadernya, (dari) badan gizi, ini kan banyak yang wanita juga,” jelasnya.

“Apakah mungkin nanti mereka dari pendidikannya dua bulan di tempat pendidikan kami, apakah satu minggu di Kowad misalnya, nanti kami coba diskusi,” tegasnya.

Sumber