TNI AL Siapkan Makan Siang untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi

TNI AL Siapkan Makan Siang untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) melalui Pangkalan TNI AL (Lanal) Maumere melaksanakan bakti sosial di posko pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Desa Bokang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (15/11/2024).

Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian TNI AL terhadap korban bencana alam.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Maumere (Danlanal) Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro, bersama Ketua Cabang 3 Korcab VII DJA II, Serly Anjas Wicaksono Putro.

Dalam keterangan yang dirilis oleh Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), prajurit Lanal Maumere terlihat sigap membantu para pengungsi, mulai dari menyiapkan makan siang hingga membantu pemasangan tenda dapur umum.

"Selain itu, kami juga memperbaiki tenda yang bocor akibat cuaca hujan, serta membantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) membuat panggung tripleks sebagai alas di tenda-tenda pengungsi untuk mencegah genangan air saat hujan, di Posko Konga, serta pembagian makanan bagi korban terdampak bencana di Posko Waigete," demikian bunyi keterangan Dispenal yang disampaikan pada Sabtu (16/11/2024).

Danlanal Maumere menyatakan bahwa Lanal Maumere berkomitmen untuk memberikan dukungan moril kepada pengungsi dan petugas yang berada di posko pengungsian.

Selain dukungan moril, Danlanal Maumere dan Ketua Cabang 3 Korcab VII DJA II juga membagikan susu dan makanan ringan untuk anak-anak pengungsi di setiap posko yang mereka kunjungi.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengingatkan seluruh jajaran TNI AL untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

"Kehadiran TNI AL di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan manfaat besar, terutama bagi korban bencana alam," ujar KSAL.

Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, meletus pada Senin (4/11/2024) setelah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak Rabu (23/10/2024) hingga Minggu (3/11/2024).

Dampak dari letusan tersebut meliputi kerusakan fasilitas umum, kendaraan milik warga, dan infrastruktur publik, termasuk beberapa ruas jalan.

Bangunan di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan dan roboh akibat lontaran material letusan, yang bahkan menyebabkan kebakaran di beberapa tempat, membahayakan keselamatan warga.

Sumber