TNI AU Siap Kerahkan Pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) siap mengerahkan pesawatnya untuk membantu operasi modifikasi cuaca demi mengurangi potensi hujan deras di Jakarta dan sekitarnya.
"TNI Angkatan Udara itu punya pelaksanaan operasi modifikasi cuaca. Kita gunakan pesawat Cassa 212, kadang CN235," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsma TNI Ardi Syahri di Markas Besar TNI AU, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Ardi mengaku pernah menjalankan operasi modifikasi cuaca ketika menerbangkan pesawat Fokker 27 ketika Skadron Udara 2.
Ia menjelaskan, dalam operasi modifikasi cuaca, TNI AU menerbangkan pesawat dengan menebar garam. Garam itu disebar untuk menghalau awan hujan dari daratan.
"Itu kalau musim hujan, jadi sebelum awan masuk ke daratan, itu kita halau dulu di lautan, sehingga tidak masuk ke daratan. Sehingga hujan tidak masuk ke bagian kota daratan dan sebagainya itu," kata Ardi menjelaskan.
Ia menyebutkan, TNI AU berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dalam hal ini, TNI AU memiliki peran sebagai pelaksana dalam operasi tersebut.
"Itu kita bekerja sama dengan BRIN, kemudian (Kementerian) Lingkungan Hidup, kemudian BMKG juga. Itu kita bawa sistem modifikasinya kita sebar, kalau tidak salah NaCl kita sebar. Natrium klorida, iya garam ke atas," tutur Ardi.
Meski demikian, Ardi mengaku hingga kini TNI AU belum menerima permintaan untuk dilibatkan dalam operasi modifikasi cuaca.
Namun, hal itu tidak mengurangi kesiapan TNI AU untuk menyiagakan satuannya membantu modifikasi cuaca.
"Siap, kita siap. Itu biasanya tiap tahun kok. Alat-alatnya yang siapkan BMKG, BRIN, kita sebagai pelaksana operasinya. Namanya teknologi pendukung operasi modifikasi cuaca," kata Ardi.
Diberitakan sebelumnya, BMKG dan BNPB akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Operasi ini rencananya akan dilaksanakan awal Desember 2024 hingga awal Januari 2025.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyatakan bahwa operasi ini telah rutin dilaksanakan dalam beberapa waktu terakhir untuk wilayah Jakarta.
Suharyanto menambahkan bahwa operasi modifikasi cuaca akan diintensifkan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Banten, yang berbatasan dengan Jakarta.
"Operasi modifikasi cuaca meskipun pemerintah DKI juga sudah melaksanakan, BNPB memperkuat termasuk yang di provinsi Jawa Barat dan di provinsi Banten. Nah langkah-langkah ini juga kita harapkan bisa mengurangi jumlah hujan yang turun sangat ekstrem," ujarnya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/12/2024).