TNI Buka Peluang Latihan Gabungan Operasi Penanggulangan Bencana Bareng ADF
Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah mengatakan pihaknya berencana menggelar latihan gabungan lagi dengan Australian Defence Force (ADF) usai Keris Woomera dalam rangkaian Indo-Pacific Endeavour (IPE). Nur Alamsyah menyebut latihan gabungan itu rencana terkait penanggulangan bencana.
"Mungkin nanti ke depan kita akan juga bisa kerjakan beberapa latihan bersama yang kaitannya juga dengan military operation at the land war, seperti misalnya disaster relief operation, dan sebagainya yang berkaitan dengan selain operasi perang," kata Nur Alamsyah usai latihan bersama operasi amfibi di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (13/13/2024).
Nur Alamsyah mengatakan operasi lainn turut dilakukan dalam latihan bersama tahun ini. Tujuan latihan bersama ini ialah menyamakan teknik dan prosedur dari operasi gabungan yang dimiliki oleh kedua angkatan bersenjata.
"Dalam latihan ini, khususnya tidak hanya latihan operasi militer perang saja, tetapi juga operasi militer selain perang. Tidak hanya operasi pendaratan amfibi, kemudian latihan penembakan, tetapi juga ada latihan non-combatant evacuation operation, yang dalam ini bisa kita kerjakan bersama. Apabila terjadi sesuatu di Indonesia maupun di Australia," kata dia.
Dia menyebut ada 3.000 personel gabungan dari angkatan bersenjata kedua negara yang iktu dalam latihan gabungan Keris Woomera tahun ini. Dia mengatakan latihan tersebut penting dilakukan untuk memupuk hubungan yang baik di antara kedua negara.
"Dalam hubungannya, dalam latihan ini, latihan ini buat kami berdua, ini merupakan latihan yang sangat penting, karena ini memupuk hubungan baik, kemudian pengertian yang sama antara dua negara," ujarnya.
Commander Landing Force ADF, Colonel Judd Finger, mengatakan latihan Keris Woomera sudah digelar di Darwin, Australia, dan rangkaiannya akan berakhir di Indonesia. Dia menyebut latihan yang digelar tersebut sudah berjalan baik.
"Apa yang anda lihat adalah hasil dari perencanaan jangka panjang latihan interoperabilitas dan integrasi selama dua bulan untuk melakukan operasi amphibious yang rumit antara TNI dan ADF Naval Platforms, TNI dan Australian Combat Troophs, TNI dan Australian Defence Force Elements untuk melakukan latihan operasi bersama yang baik di tanah Indonesia," kata dia.
"Hal ini adalah sinyal di level taktikal yang kita bangun sebagai prajurit, pelaut, bisa bersama-sama melakukan interoperabilitas di tingkat komando dan prajurit secara efektif, aman, dan kami bangga atas apa yang telah dihasilkan oleh TNI dan prajurit Australia," imbuhnya.
Simak Video Momen Indonesia-Australia Gelar Latihan Militer Gabungan di Banyuwangi
[Gambas Video 20detik]