TNI Gagalkan Penyelundupan Miras dan Petasan ke Timor Leste

TNI Gagalkan Penyelundupan Miras dan Petasan ke Timor Leste

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste Sektor Barat, menggagalkan penyelundupan minuman keras dan petasan ke Timor Leste.

Minuman keras dan petasan itu, rencananya akan diselundupkan dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menuju Distrik Oekusi, Timor Leste.

"Kami gagalkan penyelundupan minuman keras dan petasan itu kemarin (Jumat, 27/12/2024)," kata Komandan Pos Baen, Letnan Dua (Letda) Arm Sajid Putra Damara, kepada Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).

Sajid menuturkan, awalnya dia dan anggotanya menerima informasi dari masyarakat setempat terkait aksi penyelundupan sejumlah barang ke Timor Leste saat Natal dan jelang Tahun Baru.

Berbekal informasi itu, pihaknya lalu menggelar patroli di beberapa titik di perbatasan kedua negara.

Saat berada di sekitar Patok Provinsi 51 (Co. 51L 648938 8953513) perbatasan Indonesia-Timor Leste, petugas menemukan minuman keras dan petasan.

Dia memerinci, minuman keras yang ditemukan itu merk Napoleon sebanyak 96 botol, jenis sopi sebanyak 10 jeriken ukuran 5 liter (50 liter), dan petasan berbagai jenis, yang terdiri dari tujuh pak petasan termasuk petasan korek, petasan bawang, petasan tembak ukuran kecil dan sedang, serta petasan disko.

"Semua barang tersebut ditemukan disembunyikan di lokasi yang dicurigai oleh tim patroli setelah menerima informasi dari warga setempat mengenai aktivitas penyelundupan yang meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru," ungkap Sajid.

Barang bukti tersebut lalu diamankan dan dibawa ke Pos Baen SSK II Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Barat untuk diproses lebih lanjut.

“Kami akan terus menjaga perbatasan Indonesia-Timor Leste dengan ketat, mengantisipasi penyelundupan ilegal dan berbagai bentuk kejahatan lintas batas. Tim Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat akan selalu siap untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” ujar Sajid. 

Sumber