Tokio Marine Siapkan Produk Asuransi Khusus Kendaraan Listrik
Bisnis.com, JAKARTA— Kehadiran pabrik baterai kendaraan listrik oleh BYD melalui PT BYD Motor Indonesia diproyeksikan akan mempercepat transisi menuju era elektrifikasi di Tanah Air.
Seiring dengan itu, perusahaan asuransi kendaraan juga dituntut untuk beradaptasi dan menghadirkan perlindungan yang relevan bagi pemilik kendaraan listrik.
Menanggapi tren ini, Presiden Direktur PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Sancoyo Setiabudi mengatakan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik dengan menawarkan produk asuransi khusus.
“Tokio Marine berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi kendaraan listrik, termasuk mempersiapkan skema proteksi yang relevan dan kompetitif. Kami telah mengembangkan perlindungan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik pemilik kendaraan listrik, seperti kerusakan baterai, risiko pengisian daya, dan biaya perbaikan komponen teknologi tinggi, dengan mempertimbangkan tingkat risiko dan analisa kompetitor,” kata Sancoyo kepada Bisnis, pada Rabu (8/1/2025).
Menurut Sancoyo, perlindungan khusus tersebut merupakan salah satu fitur yang ditawarkan melalui produk unggulan Tokio Marine, yakni Auto Partner. Produk ini telah disesuaikan untuk mencakup berbagai risiko unik yang dihadapi oleh kendaraan listrik. Premi asuransi untuk kendaraan listrik, jelas Sancoyo, cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya penggantian baterai, teknologi canggih, dan biaya perbaikan yang lebih kompleks.
“Dengan mempertimbangkan risiko unik kendaraan listrik, kami memastikan premi yang ditawarkan kompetitif sekaligus mencerminkan perlindungan yang komprehensif. Melalui langkah ini, kami berharap dapat memberikan perlindungan terbaik bagi pemilik kendaraan listrik sekaligus mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia,” katanya.
Saat ini, Tokio Marine Indonesia telah melakukan kajian mendalam mengenai struktur tarif premi untuk kendaraan listrik. Menurut Sancoyo, perusahaan telah menyusun strategi awal untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan kebijakan di masa mendatang. Selain itu, Tokio Marine Indonesia juga terus memantau perkembangan industri kendaraan listrik, termasuk dampaknya terhadap pasar domestik dan respons industri asuransi, sambil mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun asosiasi, seperti Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
Dia juga menambahkan bahwa perusahaan bekerja sama dengan mitra teknis dan bengkel resmi yang memiliki keahlian menangani kendaraan listrik, guna meminimalkan risiko klaim terkait baterai dan teknologi canggih lainnya. Selain itu, perusahaan juga memperkuat tim underwriting dan klaim melalui pelatihan khusus serta pengembangan pedoman teknis.
Sancoyo mengungkapkan bahwa saat ini kontribusi premi kendaraan listrik terhadap total premi kendaraan di Tokio Marine Indonesia masih tergolong kecil, yaitu sekitar 0,5%. Namun, dengan percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang didorong pemerintah, dia optimistis pertumbuhan signifikan akan terlihat dalam beberapa tahun mendatang.
“Kami memproyeksikan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Kami akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” tutup Sancoyo.