Tol Cinere - Serpong Ambruk, Jasa Marga (JSMR) Sebut Imbas Longsor
Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) buka suara usai dinding penahan tanah (DPT) Jalan Tol Serpong – Cinere sepanjang 25 meter ambruk karena longsor. Bahkan, puing longsoran tersebut sempat memasuki lajur tol.
Untuk diketahui, Jalan Tol Serpong – Cinere sendiri dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya. Di mana, JSMR menggenggam saham mayoritas PT CSJ atas pengelolaan Tol Serpong – Cinere tersebut.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad, Panji Satriya menjelaskan bahwa pihaknya melalui Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007 telah turun tangan mengatasi peristiwa tersebut.
“Setelah kejadian tersebut, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku pengelola Ruas Tol Serpong-Cinere, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pemeliharaan dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) bersama Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007 segera melakukan pengamanan area longsor dengan melakukan penutupan sementara bahu luar dan lajur 1 dan lajur 2,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (3/11/2024).
Kemudian, penanganan dilanjutkan dengan melakukan pembersihan puing longsoran di lokasi, serta melakukan proteksi tanah dan area longsor dengan mengalihkan aliran air agar air tidak memasuki bidang longsor.
Sementara itu, Direktur Utama CSJ, Mirza Nurul Handayani menjelaskan bahwa longsor tersebut terjadi diduga akibat tingginya curah hujan dalam waktu cukup lama yang menyebabkan rembesan air dari saluran belakang DPT yang membuat tanah jenuh air. Kondisi ini menyebabkan tanah bergeser dan mendorong DPT ke sisi jalan tol.
Usai ditangani, Mirza memastikan bahwa lajur 1 dan lajur 2 Tol Serpong – Cinere tepatnya di KM 35+200 A yang terdampak longsor saat ini sudah kembali dapat dilintasi oleh pengendara.
“Penanganan dilanjutkan dengan upaya pemasangan shoring sebagai perlindungan Struktur DPT yang masih berdiri dan pembongkaran DPT yang longsor serta menggunakan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng sebelum dilakukan penanganan permanen setelah dilakukan evaluasi pada struktur DPT,” jelas Mirza.
Atas kejadian tersebut, PT CSJ memohon maaf apabila adanya ketidaknyamanan yang bakal dialami pengendara selama proses penanganan berlangsung.
Di samping itu, PT CSJ juga mengimbau para pengendara agar tetap berhati-hati dan senantiasa mengikuti arahan petugas di lapangan serta mengantisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan.