Tolak Dampingi Bos Rental Mobil, Polisi Dinilai Tak Sigap Tanggapi Laporan Warga

Tolak Dampingi Bos Rental Mobil, Polisi Dinilai Tak Sigap Tanggapi Laporan Warga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati polisi, sekaligus eks Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Poengky Indarty menilai, Polsek Cinangka tak sigap dalam menanggapi laporan dari masyarakat karena menolak mendampingi korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, Ilyas Abdurrahman (48).

Untuk itu, dia menyayangkan sikap jajaran Polsek Cinangka yang tidak mendampingi Ilyas untuk mengambil mobil sewaannya yang dibawa kabur.

"Saya sangat menyayangkan pimpinan dan anggota Polsek Cinangka yang kurang sigap dalam merespons laporan korban dan menolak mendampingi korban sehingga berdampak korban meninggal dunia ditembak pelaku," ungkap Poengky saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (4/1/2025).

Poengky menilai alasan Polsek Cinangka kurang tepat menolak mendampingi korban untuk mengambil mobil sewaannya yang digelapkan.

"Jika alasannya administratif terkait bukti-bukti kepemilikan kendaraan, sebetulnya saat ini sudah dapat mengeceknya secara online," terang Poengky.

Oleh sebab itu, Poengky meminta jajaran polsek bersikap profesional dalam menanggapi laporan dari masyarakat.

Sebab, anggota polsek lah yang paling utama bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Jangan sampai anggota gagap dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, yang dapat berakibat fatal," tegas Poengky.

Sebelumnya, bos rental mobil berinisial Ilyas Abdurrahman (48), tewas ditembak oleh oknum anggota TNI di rest area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).

Peristiwa penembakan itu terjadi saat Ilyas dan timnya mengejar mobil Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.

Hal itu, diketahui karena dua dari tiga GPS yang terpasang di mobil tersebut dirusak oleh para pelaku.

Dari satu GPS yang masih aktif, diketahui, mobil Honda Brio itu berada di Pandeglang.

Sebelum berangkat ke Pandeglang, Ilyas sempat menghubungi penyewa mobil bernama Ajat Sudrajat. Namun, Ajat memblokir nomor Whatsapp Ilyas.

Tak pikir panjang, Ilyas bersama anaknya Agam, dan tim mencegat mobil Honda Brio itu di pertigaan Saketi.

Namun, saat dicegat, para pelaku justru mengeluarkan senjata tajam dan mengaku sebagai anggota TNI.

Setelah itu, mobil rombongan Ilyas ditabrak oleh mobil Sigra Hitam milik teman para pelaku. Kemudian, para pelaku melarikan diri dengan membawa mobil Honda Brio milik Ilyas.

Di tengah perjalanan mengejar mobilnya, Ilyas dan tim sempat meminta pendampingan polisi di polsek terdekat.

"Setelah sowan ke polsek, mereka tidak mau mendampingi meski kami tahu pelaku membawa senjata api," ujar Agam.

Karena ditolak, Ilyas dan timnya kembali mengejar pelaku hingga rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak secara. Di lokasi itu, Ilyas dan rekannya Ramli tertembak.

Sumber