Tolak Lewat Tol ke Kalimalang, Penumpang Dibentak dan Diusir Sopir Taksi Online

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial MA (35) mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan ketika dirinya menggunakan jasa layanan taksi online, Selasa (17/12/2024) sore.
Pasalnya, dirinya dibentak oleh sopir taksi tersebut hingga dicaci maki olehnya.
Kepada Kompas.com, MA bercerita kejadian bermula ketika dia meminta sopir online tersebut untuk tidak melintasi tol ketika mengantarnya pulang dari kawasan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.
Akan tetapi karena maps mengarahkan jalur pulang MA melewati tol, pelaku bersikeras.
Sementara itu, MA sendiri telah berulangkali menggunakan armada tersebut dan sarannya selalu diterima oleh driver-driver sebelumnya untuk tidak melintasi tol karena tidak akan terkena macet.
"Nah, terus tiba-tiba pas udah mau deket ke arah pintu tol itu dia nanya sama saya, ‘mbak di maps itu diarahinnya ke tol’. Terus aku bilang, ‘oh enggak apa-apa, enggak usah Mas soalnya enggak macet kok’. Karena kan itu tiap hari aku lewat," kata dia saat dihubungi, Rabu (18/12/2024).
Sopir yang mengantarkan MA setuju dengan dia. Akan tetapi, sepanjang perjalanan, sopir tersebut mulai mengeluh mengenai tarif yang tertera di aplikasi.
Dia bilang, perjalanan tanpa menggunakan tol justru merugikannya.
"Ada satu momen itu memang kita berhenti. Tapi itu berhenti karena lampu merah. Nah, terus di situ dia ngomong, ’tuhkan lihat mbak, ini yang kayak gini nih yang bikin mobil saya boros bensin’," tambah MA.
Hingga pada puncaknya, mereka hampir terjebak di kemacetan. MA kembali menyarankan driver tersebut untuk berbelok ke arah kiri melalui jalan pintas.
Setelah setuju dengan saran MA, sopir tersebut kemudian kembali marah kepadanya.
"Biasa memang sopir (taksi online lainnya) saya arahin ke sini. Kalau di depan tuh saya lihat agak macet. Karena sama aja aku tiap hari lewat situ gitu. Dan justru sopir itu selama ini no issue gitu kalau aku arahin ke situ. Malah berterima kasih karena memang jatohnya tuh jauh lebih cepat karena enggak ada macet," kata dia.
Tidak lama berselang, sopir tersebut menjadi sangat marah kepada MA. Dia bahkan meminta MA turun di tengah jalan yang masih berjarak sekitar 10 menit dari rumahnya.
Sesaat sebelum MA menutup pintu mobil tersebut, sopir tersebut mencacinya dengan kata kasar.
"‘Saya mau mbak turun’. Terus akhirnya dia buka (kunci pintu). Pas aku balik badan mau turun, dia teriak. Teriakin kata kasar," tambah dia.
MA kemudian hanya bisa mengelus dada sembari membawa barang-barangnya yang banyak. MA mengaku telah mengirim keluhannya melalui aplikasi kepada perusahaan tersebut.
Sementara itu, Kompas.com telah berusaha menghubungi pihak perusahaan yang mempekerjakan si sopir. Akan tetapi, hingga berita ini terbit, belum ada konfirmasi mengenai laporan yang dibuat oleh MA.