Top 5 News Bisnisindonesia.id: Masa Depan Kripto hingga Minyak Perdana Lapangan Camar
Bisnis, JAKARTA— Mata uang kripto dengan aset terbesar Bitcoin berhasil mematahkan ramalan suram setelah mencapai puncak valuasi senilai US$100.000. Capaian ini tidak lain ditopang oleh dukungan Donald Trump yang memimpikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto.
Bitcoin meraih valuasi tertinggi untuk pertama kalinya pada Rabu (4/12/2024) setelah Presiden AS terpilih Donald Trump mengumumkan jajaran Komisi Sekuritas dan Bursa Efek (SEC) AS dari orang-orang yang mendukung aset digital kripto.
Simak ulasan singkat lima berita pilihan redaksi Bisnisindonesia.id berikut ini.
Masa Depan Aset Kripto di Tangan Donald Trump
Orang pilihan Trump dalam Komisi Sekuritas dan Bursa yang menggarap kripto, salah satunya Kepala SEC Paul Atkins yang merupakan advokat kripto dan eks kominisoner SEC. Masuknya orang pilihan Trump ini diyakini membawa sentuhan regulasi yang lebih ramah terhadap pelaku pasar dibandingkan dengan petahana Gary Gensler. Seperti diketahui, Gensler dikenal konservatif dalam menghadapi ekspansi industri aset digital.
Sebelumnya, pengaruh Trump telah membawa nilai Bitcoin meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini dan naik sekitar 45% dalam empat minggu sejak kemenangan telak Trump dalam pemilu. Hal itu turut merespons masuknya aliansi pro kripto sebagai anggota Kongres.
Tak hanya Bitcoin, token lainnya, seperti XRP dan Dogecoin yang menjadi favorit banyak orang, sebelumnya sangat berbeda di Korea Selatan dari level global yang berlaku di tengah gelombang penghindaran risiko akibat kekacauan politik. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer dan mendapat tekanan dari parlemen. Pasar global terkejut, dan harga Bitcoin di bursa lokal sempat turun di bawah US$72.000 pada satu titik pada Selasa.
Bagaimana proyeksi terbaru pergerakan harga Bitcoin berikutnya? Simak artikel selengkapnya di Bisnisindonesia.id.
Peluang Investasi Prospektif dari Swiss di Bidang Teknologi Keamanan
Kerja sama bilateral yang erat antara Swiss dan Indonesia membuka peluang besar investasi, salah satunya di bidang teknologi keamanan. Kerja sama Indonesia-Swiss yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade ini ditandai dengan komitmen investasi senilai US$1,28 miliar dalam 5 tahun terakhir, penyumbang investasi asing urutan ke-3 dari jajaran negara Eropa.
Salah satu bentuk kerja sama ekonomi tertua antara kedua negara adalah kerja sama antara Peruri dengan SICPA, perusahaan yang berfokus pada solusi pengamanan uang kertas, dokumen, dan produk strategis lainnya. Di Indonesia, tinta sekuriti SICPA ikut serta mengamankan uang kertas Rupiah sejak tahun 1950-an. Pabrik tinta sekuriti dibangun pertama kali pada 1996 dan sejak tahun 2002 menjadi bagian tak terpisahkan dari Kawasan Percetakan Sekuriti Terpadu PERURI di Karawang, bersamaan dengan berdirinya perusahaan patungan antara SICPA dengan PERURI, PT SICPA Peruri Securink (SPS) pada tahun yang sama.
Bagaimana perjalanan kedekatan Swiss dan Indonesia berikutnya? Artikel selengkapnya bisa diakses melalui tautan yang tersedia.
Dampak Super Holding BUMN Danantara di Asuransi Tugu
Perusahaan asuransi milik PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) bakal terdampak rencana pembentukan super holding BUMN BPI Danantara bagi bisnis asuransi perusahaan.
Namun, perusahaan menegaskan dampak positif lebih banyak daripada dampak negatif sejalan dengan kinerja keuangan yang solid. Sebagai gambaran, total pendapatan premi bruto perusahaan per kuartal III/2024 sebesar Rp6,86 triliun, sebesar 60,4% atau Rp4,14 triliun didapat dari segmen non-captive business di luar Pertamina Group dan perusahaan BUMN.
Sisanya, sebesar Rp1,30 triliun atau 19% didapat dari segmen non-captive business dari bisnis BUMN dan Rp1,41 triliun atau 20,6% didapat dari segmen captive business di dalam ekosistem Pertamina Group.
Bagaimana prospek bisnis Asuransi Tugu tahun depan? Artikel selengkapnya bisa diakses di Bisnisindonesia.id.
Rasio Klaim Asuransi Kredit Melonjak Jadi 85,5% per September 2024
Rasio klaim asuransi kredit melonjak hingga September 2024 menjadi 85,5% dari sebelumnya 71,8% dalam periode yang sama. Lonjakan tersebut menjadi cerminan dari kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga kesulitan memenuhi kewajiban utang.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut lini usaha asuransi kredit saat ini dihadapkan beberapa tantangan. Salah satunya adalah implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 20/2023 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Kredit atau Pembiayaan Syariah dan Produk Suretyship atau Suretyship Syariah.
Adapun POJK 20/2023 tersebut efektif mulai berlaku pada 13 Desember 2024 yang mengatur tentang syarat pemasaran produk asuransi kredit berupa pemenuhan rasio likuiditas minimal 150%.
Bagaimana potensi bisnis asuransi kredit ke depannya? Redaksi telah membuat ulasan selengkapnya di Bisnisindonesia.id.
Semburan Minyak Perdana dari Lapangan Camar di WK Bawean
Lapangan Camar Wilayah Kerja Bawean yang terletak di perairan utara Laut Jawa Timur—sekitar 90 km dari Surabaya—akhirnya berhasil menyemburkan minyak perdana, meskipun sempat vakum selama 3 tahun.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Prima Energi Bawean (PEB) berhasil menyelesaikan serangkaian kegiatan reaktivasi Lapangan Camar Wilayah Kerja Bawean yang dilakukan pada Februari 2024.
PEB sebagai operator 100% di Lapangan Camar mendapatkan kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Cost Recovery melalui Direct Offer Tender Migas efektif sejak 15 Desember 2022. Dalam kurun waktu setahun, PEB berhasil memenuhi komitmen untuk memulai produksi di lapangan tersebut.
Bagaimana target produksi minyak bumi pada 2025 Lapangan Camar usai produksi perdananya? Ulasan selengkapnya bisa diakses melalui Bisnisindonesia.id.