Total 14 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza Diterima RS Polri
RS Polri Kramat Jati telah menerima 14 sampel DNA dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan 14 sampel DNA yang diterima itu berasal dari keluarga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya dalam kebakaran Glodok Plaza.
"Iya sampai hari ini, tadi kita menerima total 14 keluarga yang anggota keluarganya diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza," kata Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).
"Sejauh ini nama-nama yang dilaporkan cocok dengan data (korban hilang) yang tersebar selama ini," ucapnya.
Ahmad Fauzi mengatakan, pengumpulan sampel DNA dilakukan dengan pengambilan swab mukosa kepada kerabat keluarga korban. Dia menjelaskan, dari 14 sampel DNA yang dikumpulkan, salah satu sampel juga berasal dari Malang, Jawa Timur.
"Biasanya swab mukosa mulut, bukan air liur ya, swab mukosa mulut, ya sejauh ini itu saja. Kita cari kerabat kandung terdekat, orang tua kandung, dan anak kandung," ujarnya.
"(14 sample DNA) Ya termasuk yang dari Malang, datang baru kemarin malam," jelasnya.
Ahmad Fauzi mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah korban jiwa dalam kebakaran Glodok Plaza lebih dari 14 orang yang masuk dalam daftar korban hilang.
"Karena ini adalah open disaster. Open disaster di mana, siapa yang menjadi korban, jumlahnya berapa masih kita belum jelas. Karena ini kan tempat umum ya. Jadi yang masuk ke situ kita enggak tahu siapa," katanya.
"Bisa saja jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang. Karena tidak menutup kemungkinan ada korban yang sebenarnya ada di situ namun tidak ada keluarga yang melapor, karena tidak ada keluarga yang sadar bahwa ada si korban di situ," jelasnya.
Lebih jauh, Ahmad Fauzi menjelaskan pihaknya telah menerima delapan kantong jenazah dari TKP kebakaran Glodok Plaza. Namun dia menegaskan, belum dapat memastikan jumlah jenazah, karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan DNA.
"Kalau jumlah jenazah yang diperiksa dari kemarin kita ada delapan kantong jenazah ya. Bukan berarti ada delapan jenazah. Bisa saja ada kantong yang isinya bukan jenazah, bisa juga satu kantong mungkin lebih dari satu jenazah, satu individu misalnya," katanya.
"Karena kita perlu buktikan nanti dengan pemeriksaan DNA dari bagian-bagian tubuh yang jadi satu di kantong jenazah itu, apakah milik satu orang atau mungkin lebih dari satu orang. Nah itu nanti dibuktikan dengan hasil pemeriksaan DNA dari bagian-bagian tubuh yang terpisah tadi," jelasnya.
Lihat juga Video ‘Anak Cerita Ayahnya Petugas Karaoke Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza’
[Gambas Video 20detik]