TPA Jatibarang Hampir Overload, Pemkot Semarang akan Manfaatkan Sampah Jadi Energi Listrik
SEMARANG, KOMPAS.com - Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah hampir overload atau kelebihan daya tampung.
Saat ini timbunan sampah di Kota Semarang sekarang sudah mencapai 1.200 ton per hari. Sementara per 2022, kapasitas TPA Jatibarang sebanyak 60.000 ton dengan luas 46 hektare.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang Arwita Mawarti membenarkan kabar TPA Jatibarang hampir overload.
"Karena, dari 1.200 ton timbunan sampah tersebut, masuk ke TPA kurang lebih 900 ton per hari," kata Arwita dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).
Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan upaya percepatan agar sampah yang ada di TPA Jatibarang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.
"Nah, untuk itu upaya-upaya percepatan harus segera dilakukan untuk mengolah sampah. Maka dengan Perpres 35/2018 itu kita akan mengolah sampah menjadi energi listrik atau weste to energy,” ucap dia.
Arwita menjelaskan, dari 1.000 ton sampai 1.200 ton sampah yang ada, akan diolah menggunakan teknologi proven atau visible yang mampu dengan cepat memakan sampah.
“Kita belum tentukan teknologinya ya. Apakah itu insinerator ataukah gasifikasi atau pirolisis maupun refuse derived fuel atau RDF, kita belum tentukan itu. Tapi dari beberapa teknologi yang ada, akan dipilih teknologi yang paling proven dan paling cepat memusnahkan sampah,” ungkap Arwita.
Menurut dia, Kota Semarang merupakan satu di antara 12 kota yang ada dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2018.
Yakni, Perpres tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
"Pemerintah Kota Semarang mendapatkan amanah untuk proyek strategis nasional, pengelolaan sampah sesuai dengan Perpres 35 tahun 2018. Kita salah satu dari 12 kota yang ada di dalam Perpres tersebut,” lanjut dia.