Tragedi di Lotong-Lotong: Indahnya Permandian Alami yang Kini dalam Duka
Indolensa.com, Bulukumba |Sore di Lotong-Lotong Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba, yang biasanya penuh canda tawa para pengunjung, berubah mencekam pada Senin, 28 Oktober 2024. AR, seorang remaja berusia 18 tahun asal Kelurahan Ela-ela, Kecamatan Ujungbulu, tenggelam di permukaan kolam yang selama ini dikenal jernih dan menyejukkan.
Masyarakat setempat dan pengunjung lainnya yang terkejut menemukan tubuh AR mengapung tanpa daya, seakan menyesalkan kegembiraan yang berubah petaka.Bacaan LainnyaErzaldi Perkuat UKM Babel untuk Ekspansi ke Pasar GlobalErzaldi Rosman “Wedding Kreatif” Babel, Momentum Tumbuhkan Kreativitas dan Ekonomi LokalSederet Program Kerja Realistis Erzaldi – Yuri dipastikan Terbukti bukan Janji
Trisaldi, salah satu Pengelola wisata Lotong lotong menjelaskan kepada awak media melalu pesan whatsaap (30/10), Kedatangan AR bersama temannya di permandian Lotong-Lotong sekitar pukul 16.15 WITA tampak biasa saja.
Tanpa banyak berpikir, AR melompat ke kolam seolah tak sabar merasakan kesegaran air alami yang mengalir jernih. Namun, tak ada yang menyangka lompatan itu menjadi awal dari tragedi. AR tak muncul di permukaan, membuat rekan-rekannya panik dan berusaha menolong. Setelah berjuang keras, akhirnya mereka berhasil membawanya ke Puskesmas Bontobahari, namun nyawa AR tak tertolong.
Lanjut Trisaldi, menjelaskan bahwa pihak pengelola kini tengah menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.
Sementara itu, Kapolsek Bontobahari, AKP Budiawan, menginstruksikan penutupan sementara wisata hingga seluruh proses selesai.
“Wisata Lotong-Lotong kami tutup sementara untuk memastikan keamanan bagi pengunjung,” ungkap AKP Budiawan dengan nada serius melalui telpon seluler. (31/10).
Tidak hanya pihak kepolisian, Camat Bontobahari, Andi Syamsir Patunru, juga berjanji akan mengundang pengelola wisata dan pihak terkait untuk duduk bersama, guna evaluasi dan mencari solusi atas insiden tragis ini.
“Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
Selain itu, Kepala Kelurahan Benjala, Andi Adil, melalui telpon seluler kepada awak media, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban, sekaligus menekankan pentingnya langkah evaluasi dalam pengelolaan wisata.
Syamsir, Ketua Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba, Kecamatan Ujungloe, mengkritisi aspek keamanan di Lotong-Lotong yang dinilainya masih belum memadai.
Berdasarkan pengamatannya, lokasi tersebut belum dilengkapi papan peringatan kedalaman ataupun fasilitas pertolongan pertama.
“Standar keselamatan harus diperbaiki sebelum dibuka kembali. Ini demi kebaikan semua pengunjung,” tegas Syamsir.
Lotong-Lotong, yang terletak di Kelurahan Benjala, Bontobahari, adalah salah satu pesona wisata Bulukumba yang memanfaatkan aliran irigasi jernih sisa PDAM, dikelilingi hamparan sawah dan pohon kelapa.
Dengan panjang kolam sekitar 100 meter, banyak yang terpesona oleh air yang begitu jernih, bahkan hingga dasar kolam. Namun, keindahan alam yang ditawarkan kini terselipkan duka, menyisakan pertanyaan besar tentang keamanan bagi setiap jiwa yang merasakan kesejukannya.
Kini, Lotong-Lotong menanti untuk bisa kembali menyambut para pengunjung. Namun, perlu ada kepastian bahwa tempat ini akan menjadi ruang aman, bukan hanya menyenangkan.
Tragedi ini semoga menjadi pelajaran berharga, demi kembalinya senyuman di wajah-wajah yang merindukan pesona Lotong-Lotong tanpa lagi bayang-bayang tragedi.