Tragedi Klotok Tenggelam, Semua Santri yang Hilang Ditemukan Meninggal di Sungai Barito

Tragedi Klotok Tenggelam, Semua Santri yang Hilang Ditemukan Meninggal di Sungai Barito

MARTAPURA, KOMPAS.com - Tiga santri yang dilaporkan hilang setelah perahu mesin atau klotok yang mereka tumpangi terbalik dan tenggelam di Sungai Barito, Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), telah ditemukan.

Korban pertama, M Riski, warga Kecamatan Sungai Lulut, Kabupaten Banjar, ditemukan tersangkut di dasar sungai oleh tim penyelam pada Senin (28/10/2024) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.

Korban kedua, M Hafi Mubarak, warga Kalimantan Timur (Kaltim), ditemukan pada Senin malam sekitar pukul 23.05 Wita.

Sementara itu, korban terakhir, M Safrian, warga Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, ditemukan pada Selasa (29/10/2024) pukul 04.00 Wita.

"Seluruh korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, pada Selasa pagi.

Ia menambahkan bahwa seluruh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal klotok yang tenggelam.

“Korban kedua dan ketiga ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan pertama," ujar dia.

Setelah ditemukan, seluruh korban dievakuasi ke Puskesmas Aluh-aluh untuk diserahkan kepada pihak pondok pesantren.

I Putu Sudayana juga mengimbau masyarakat yang menggunakan jasa transportasi sungai untuk memperhatikan alat penunjang keselamatan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi aturan dalam menggunakan transportasi perairan," pungkas dia.

Sebelumnya, sebuah klotok yang ditumpangi rombongan santri tenggelam di Sungai Barito pada Minggu (27/10/2024) petang.

Akibat kejadian tersebut, tiga santri dilaporkan hilang sementara sisanya berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian.

Berdasarkan keterangan saksi yang diterima Tim Basarnas, klotok tersebut diduga tenggelam karena kelebihan muatan setelah menghadiri acara pernikahan.

Pihak kepolisian dari Polsek Aluh-aluh mengungkapkan bahwa saat kejadian, klotok tersebut ditumpangi oleh 30 santri.

Sumber