Transjakarta Koridor 2 Akan Dihapus, Warga: Tak Masuk Akal, Ini Jalur Utama
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) provinsi menghapus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monas karena bersinggungan dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) ditolak sejumlah pelanggan.
Baihaqi (20), mahasiswa yang sehari-hari menggunakan Transjakarta koridor 2 menyebut, wacana penghapusan rute tersebut tidak masuk akal.
"Enggak masuk akal saja, ini salah satu masuk jalur utama, yang naik juga kayak gini ramai kan. Tapi kalau dihapus ya orang-orangnya ini pada mau naik apa gitu, mau pindah ke mana?" kata Baihaqi saat ditemui di Transjakarta koridor 2, Senin (23/12/2024).
Transjakarta menjadi moda transportasi utama Baihaqi buat bermobilitas. Tarifnya yang hanya Rp 3.500 dinilai ramah buat kantong mahasiswa.
Baihaqi yang merupakan warga Kranji, Bekasi sehari-hari menggunakan Transjakarta koridor 2 untuk menuju ke kampusnya di Rawamangun. Ia tak setuju jika Transjakarta koridor 2 digantikan MRT.
"Iya, masih masuk akal banget Rp 3.500 untuk harganya," kata Baihaqi.
"Kan beda jauh (harga tiket Transjakarta) dengan MRT, pasti ada protes juga," ujarnya.
Senada dengan Baihaqi, Heni (68) pekerja swasta di Rawa Selatan, Jakarta Pusat tidak setuju dengan rencana penghapusan Transjakarta koridor 2.
Heni menyampaikan, dahulu ia sering menggunakan Metromini 03 yang sering kali ada copet dan pengamen. Namun, hal ini tak ia jumpai di Transjakarta.
"Aman, nyaman, murah, aman karena enggak ada copet, enggak ada pengamen," kata Heni.
Jaya (50), pekerja ekspedisi di daerah Cakung juga selalu berangkat ke tempat kerja menggunakan Transjakarta koridor 2. Ia khawatir, jika Transjakarta koridor 2 dihapus, biaya perjalanan menuju tempat kerja akan membengkak.
"MRT berapa dulu ongkosnya, pasti mahal kan? Transjakarta paling mahal Rp 3.500," kata Jaya.
Apalagi, Jaya bilang, Transjakarta memberi potongan harga ke pelanggan yang naik pada pukul 05.00 atau sebelum pukul 07.00. Harga tiketnya menjadi Rp 2.000.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
"Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
"Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta," ucapnya.
Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
"Nanti unit busnya akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berhimpitan dengan angkutan rel," tutur Syafrin.
Meski begitu, belum diketahui pasti kapan persisnya dua rute Transjakarta tersebut bakal dihapus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta masih mendiskusikan rencana itu.