Truk Tabrak Lari di Tangerang, Pengamat Transportasi: Human Error Sebab Utama
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati masalah transportasi, Budiyanto, mengungkapkan bahwa faktor tertinggi yang menjadi penyebab utama kecelakaan adalah human error, termasuk peristiwa truk tabrak lari di Tangerang.
"Faktor human error menempati urutan paling atas, di atas 80 persen. Blind spot hanya sebagai salah satu penyebab kecelakaan. Area buta yang tidak terdeteksi oleh pengemudi truk atau mobil berdemensi besar lainnya," ujar Budiyanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/11/2024).
Selain human error, Budiyanto menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan lalu lintas lainnya meliputi kondisi kendaraan, jalan, dan lingkungan.
Dalam Undang-Undang Lalu Lintas, terdapat regulasi yang mengatur tata cara berlalu lintas yang benar.
Pasal 48 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Sementara itu, Pasal 106 ayat 1 Undang-Undang yang sama mengatur bahwa setiap pengemudi wajib berlaku wajar dan penuh konsentrasi saat mengemudikan kendaraan.
"Kurangnya konsentrasi dan kehati-hatian juga menjadi salah satu penyebab. Selain itu, beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk atau kendaraan berdemensi besar dengan kendaraan lain juga disebabkan oleh rem blong," kata Budiyanto.
Diberitakan sebelumnya, satu unit truk boks berukuran besar menabrak sejumlah mobil dan motor di beberapa ruas jalan Kota Tangerang pada Kamis (31/10/2024).
Peristiwa tersebut bermula ketika sopir berinisial JFN mengendarai truk wing box dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang.
Di tengah perjalanan, JFN menabrak bemper belakang mobil Suzuki Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah arah Kodim.
JFN kemudian langsung tancap gas, melaju kendaraannya secara ugal-ugalan ke arah Cipondoh.
Warga yang mengetahui peristiwa itu segera mengejar JFN hingga ke Jalan KH Hasyim Ashari, Tangerang.
Dalam upaya melarikan diri, JFN kembali menabrak beberapa kendaraan lainnya.
Ia terus melaju dan berupaya kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, lalu kembali ke Jalan Hasyim Ashari.
Pelaku dapat dihentikan oleh warga di Bundaran Tugu Adipura, Jalan Veteran.
Akibat kejadian itu, JFN diamuk massa. Sopir tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sementara itu, korban yang ditabrak truk boks besar meliputi empat pengendara motor, satu pengemudi mobil, dan seorang pejalan kaki, yang semuanya mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.