Truk Tanah yang Lintasi Teluknaga Disebut Sering Jadi Biang Kerok Kecelakaan
TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Teluknaga mengeluh sering terjadi kecelakaan di Jalan Salembaran, Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Sebagian besar kecelakaan itu melibatkan truk tanah yang sering melintas di daerah tersebut.
"Banyak banget, satu tahun itu bisa sampai puluhan. Dari yang saya lihat, dalam sebulan itu bisa sampai empat kali kecelakaan," ujar Atmo Prakoso (45), warga Teluknaga kepada Kompas.com di kediamannya yang tidak jauh dari Kantor Kecamatan Kosambi, Jumat (8/11/2024).
"Iya, semuanya itu kecelakaan akibat truk tanah untuk pembangunan di PIK," kata dia.
Menurut dia, itu sebabnya warga marah dengan kejadian kaki bocah terlindas truk tanah. Warga emosi sampai menghakimi sendiri sopir yang melindas bocah itu.
Tidak hanya itu, warga juga mempreteli truk-truk tanah yang lewat dan menjarahnya.
Selain menyebabkan kecelakaan, truk tanah yang sering melintas tepat di depan rumahnya kerap menimbulkan debu, padahal dia memiliki warung makan.
"Jujur, tempat kami jadi sering kotor. Kami mengelap debu ini ya Allah, kotor banget. Jualan makanan jadinya terganggu," jelas dia.
Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah bisa tegas memberlakukan jam operasional truk, terutama di pagi hingga sore hari.
"Kami cuma minta jam operasi, sistemnya benahin. Katanyakan ada Undang-undangnya, jam operasinya dari pukul 22.00 WIB atau pukul 21.00 WIB gitu, sampai pukul 05.00 WIB," ucap Atmo.
"Yang penting kami merasa nyaman, enggak selalu was-was karena adanya kejadian seperti ini terus. Kami jujur sebagai warga yang baik, kami juga enggak pernah anarkis seperti ini," sambung dia.
Sebelumnya peristiwa kerusuhan, terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kaki korban berinisial ANP (9) terlindas truk tanah.
Kejadian itu bermula dari ANP yang diboncengi oleh seorang wanita berinisial SD (20).
Kemudian truk yang dikemudikan DWA (21) melintas di Jalan Raya Salembaran dari arah Kosambi menuju Teluknaga.
"Kejadiannya di Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Romauli," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).
Saat di tempat kejadian perkara (TKP), sepeda motor yang dikendarai SD melintas. Dia hendak mendahului dari arah kiri.
Namun, saat hendak mendahului, SD tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup.
"Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut," ujar Zain.
Korban yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis.
Sedangkan untuk sopir DWA, polisi langsung mengamankannya ke Polres Metro Tangerang Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini. Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban," ucap Zain.