Trump Lontarkan Klaim Kecurangan Jelang Pilpres AS

Trump Lontarkan Klaim Kecurangan Jelang Pilpres AS

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi melontarkan klaim adanya kecurangan menjelang pilpres 5 November. Trump menyebut Partai Demokrat, rival utama Partai Republik yang menaunginya, sebagai "mesin jahat" dan mengklaim negara-negara bagian AS sebagai "agen pemerintah federal".

Klaim-klaim itu disampaikan Trump tanpa memberikan bukti yang kuat, sama seperti sebelumnya.

"Meskipun ini adalah pesta yang besar, kuat, dan kejam. Tidak, ini adalah mesin yang jahat. Maksud saya, mereka bisa menggunakan semua gagasan buruk dan memenangkan pemilu. Itu seperti, hanya ada satu acara agar Anda bisa melakukan itu," ucap Trump saat berbicara di hadapan pendukungnya di Pittsburgh.

"Satu cara, hanya ada satu cara. Kita harus menang dengan cara lama dan kemudian memperbaikinya," cetusnya seperti dilansir CNN, Selasa (5/10/2024).

"Tapi kita harus memperbaikinya. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Dan perlu diingat, negara bagian pada dasarnya adalah agen, jika saya bisa menggunakan istilah tersebut, tapi negara bagian adalah agen pemerintah federal," tuding Trump.

"Bisa dikatakan, negara bagianlah yang melakukan pengumpulan, dan mereka harus menerima perintah dari pemerintah federal. Dan bagaimana mereka bisa melakukan ini padahal mereka mengatakan itu akan memakan waktu berhari-hari," sebutnya.

Simak Video Trump Kita Semakin Dekat dengan Perang Dunia Ketiga, Kecuali Saya Menang!

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Trump yang beberapa waktu terakhir selalu melontarkan kebohongan soal hasil pilpres 2020 ketika dirinya kalah dari Presiden AS Joe Biden, mengatakan bahwa "Itu hal terburuk yang pernah terjadi di negara ini".

"Mereka sangat ini membuat kesepakatan dan kemudian kita mendapatkan pemilu yang buruk, hal yang sangat menjijikkan dan paling buruk yang pernah terjadi di negara ini adalah pemilu itu," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut persaingan dirinya melawan capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, sebenarnya "tidak benar-benar ketat" meskipun jajak pendapat terbaru menunjukkan keduanya bersaing ketat secara nasional.

Simak Video Trump Kita Semakin Dekat dengan Perang Dunia Ketiga, Kecuali Saya Menang!

[Gambas Video 20detik]

Sumber