Trump Menang, Pakar HI Sarankan RI Seimbangkan Relasi dengan AS dan BRICS

Trump Menang, Pakar HI Sarankan RI Seimbangkan Relasi dengan AS dan BRICS

Donald Trump meraih kemenangan di Pilpres Amerika Serikat (AS). Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Fredy Buhama Lumban Tobing mengingatkan Indonesia selalu menjalankan politik luar negeri bebas aktif.

"Sesuai prinsip politik luar negeri bebas aktif, pemerintah RI harus segera memikirkan langkah-langkah strategis membangun kembali kemitraan yang seimbang dengan semua mitra yang potensial terutama AS guna mengimbangi kiprah Tiongkok di kawasan maupun global," ujar Fredy, Rabu (6/10/2024).

Fredy mengatakan Indonesia harus menjaga keseimbangan hubungan dengan AS di era kepemimpinan Trump. Apalagi, Indonesia sudah menyampaikan keinginan untuk bergabung dengan kelompok BRICS yang di dalamnya terdapat Rusia serta China.

"AS masih terlalu tangguh untuk diimbangi oleh BRICS. RI boleh-boleh saja mendekat kepada BRICS tapi tetap jaga keseimbangan relasinya dengan AS dkk juga," ucapnya.

Dia mengatakan Indonesia bisa menjalin hubungan dekat dengan negara ataupun kelompok mana saja. Namun, dia mengingatkan jangan sampai Indonesia mengikatkan diri.

"Jadi mendekat tidak sampai mengikatkan diri," ujarnya.

Peneliti HI dari Unpad, Teuku Rezasyah, juga meminta Indonesia tetap menerapkan politik bebas aktif meski telah menyatakan ingin bergabung dengan BRICS. Dia mengatakan Indonesia harus selalu mengedepankan sikap berada di tengah.

"(RI) sedang ajukan permohonan masuk BRICS, kita tak boleh katakan BRICS lebih penting dari anda. Kita katakan BRICS adalah titik kita menerapkan kebijakan bebas aktif yang paling tengah," ujar Teuku saat dihubungi terpisah.

Dia menyebut RI harus memastikan kerja sama dengan BRICS hanya di bidang ekonomi. Dia mengatakan Indonesia dapat menjadi mitra bagi AS dan BRICS.

"RI akan jadi mitra AS untuk jadikan BRICS konsisten di kerja sama ekonomi dan pembangunan. Kita tak terbawa BRICS menjadi kesepakatan militer mentang AS," ucapnya.

Dia mengatakan kerja sama dengan AS harus dipertahankan dan dimanfaatkan dengan baik. Dia mengatakan AS memiliki banyak riset di bidang pertanian, peternakan hingga perkebunan yang dapat mendukung program swasembada pangan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Agar program unggulan Pak Prabowo bisa maju, AS punya riset di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, masyarakat maritim, AS jago sekali. Kita dekat dengan dia, bisa mendapat alih teknologi," ujarnya.

Sebelumnya, Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Dia mengalahkan capres Partai Demokrat, Kamala Harris.

Kemenangan Trump ini diumumkan oleh beberapa jaringan media AS pada Rabu (6/11). Kemenangan ini mengembalikan Trump ke Gedung Putih setelah kampanye yang panjang dan melelahkan, yang membuat Trump berhasil melewati dua upaya pembunuhan dan satu hukuman pidana.

Trump telah meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala meraup 219 suara elektoral. Angka minimal untuk memenangkan kursi kepresidenan adalah 270 suara elektoral.

Dalam sistem pemilu AS, perolehan jumlah electoral votes ini merupakan kunci kemenangan kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres AS). Total, ada 538 electoral college yang diperebutkan sehingga capres yang ingin menang harus meraih minimal 270 electoral college.

Simak Video ‘Ramai-ramai Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat ke Donald Trump’

[Gambas Video 20detik]

Saksikan Live DetikPagi

Sumber