Turis Pertama Candi Borobudur dari Jepang dan Cimahi Diantar Andong

Turis Pertama Candi Borobudur dari Jepang dan Cimahi Diantar Andong

MAGELANG, KOMPAS.com - Pada hari pertama 2025, turis pertama yang mengunjungi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendapatkan perlakuan istimewa.

Pengunjung tersebut diantar menggunakan andong dari loket hingga zona II Taman Wisata Candi Borobudur sejauh lebih kurang 1 kilometer.

Terdapat lima wisatawan yang mendapatkan sambutan khusus, terdiri dari sepasang kekasih asal Jepang dan tiga wisatawan lainnya dari Cimahi, Jawa Barat.

Mereka disambut di loket Kampung Seni Borobudur sejak pukul 06.30 WIB.

Setelah disambut pihak manajemen Taman Wisata Borobudur yang mengenakan surjan, para turis kemudian menaiki andong.

Perjalanan menuju zona II Candi Borobudur memakan waktu sekitar satu jam.

Mutsumi Kaneko, salah satu turis asal Jepang, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan yang diberikan.

"Ini kunjungan pertama kami ke candi terbaik di dunia ini," ujarnya pada Rabu (1/1/2025).

Bersama pacarnya, Makoto, Mutsumi berencana berlibur di Indonesia selama satu pekan.

Pada hari pertama kedatangan mereka, pasangan ini juga telah mengunjungi Candi Prambanan.

"Kemarin kami sudah ke candi Hindu. Karena kami penganut Buddha, kami harus ke sini," tambahnya.

Wisatawan domestik juga mendapatkan perlakuan serupa dengan diantar menggunakan andong.

Namun, andong yang ditunggangi Mutsumi dan Kaneko dihias dengan ornamen bak kuda sembrani, sementara andong lainnya hanya berhiaskan janur kuning.

Salah satu wisatawan asal Cimahi, Eka Prida, merasa terhormat bisa disambut pada kunjungan keduanya ke Candi Borobudur.

Ia mengingat kunjungan terakhirnya yang terjadi pada 1990-an saat piknik sekolah.

Eka, yang berangkat bersama suami, seorang putra, dan teman anaknya, menghabiskan waktu 12 jam perjalanan dari rumahnya di Cimahi, termasuk merayakan pergantian tahun di mobil.

"Setelah ini kami mau eksplor Yogyakarta. Kami tahunya Borobudur di Yogyakarta," cetusnya.

Direktur Taman Wisata Borobudur, Mardijono Nugroho menjelaskan, wisatawan terpilih tidak hanya diantar dengan andong, tetapi juga disambut oleh pasukan bregada dari sanggar tari dan diajak menanam pohon bungur.

"Kami berusaha mengenalkan budaya ke tamu," ucapnya.

Mardijono mengungkapkan, dalam 10 hari terakhir, terdapat sedikitnya 100.000 pengunjung di Candi Borobudur.

Angka tersebut jauh di bawah target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 120.000 pengunjung dalam waktu yang sama.

"Tantangannya saya kira faktor cuaca ekstrem. Kalau daya beli (melemah), saya kira enggak. Ekonomi ok," jelasnya.

Sumber