Ukraina Coba Bajak Helikopter Militer Rusia, Tapi Gagal

Ukraina Coba Bajak Helikopter Militer Rusia, Tapi Gagal

Dinas Keamanan Federal Rusia, atau FSB, mengungkapkan pihaknya berhasil menggagalkan upaya Ukraina untuk membajak salah satu helikopter militernya. FSB menuduh Kyiv berupaya mengalihkan penerbangan helikopter militernya dengan merekrut salah satu pilot militer Rusia.

FSB dalam laporannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/11/2024), mengungkapkan bahwa helikopter militer yang menjadi target operasi intelijen militer Ukraina itu merupakan jenis Mi-8MTPR-1, yang merupakan helikopter perang elektronik Rusia.

"Dinas Keamanan Federal membongkar dan menghentikan operasi Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina untuk membajak sebuah helikopter perang elektronik Mi-8MTPR-1 milik Angkatan Udara Rusia," sebut FSB dalam laporannya pada Senin (11/11) waktu setempat.

"Para agen intelijen militer Ukraina berupaya merekrut seorang pilot militer Rusia untuk mengalihkan pesawat ini ke wilayah yang dikuasai Angkatan Bersenjata Ukraina," ungkap laporan FSB tersebut.

FSB tidak menjelaskan lebih lanjut kapan insiden itu terjadi. Hanya disebutkan FSB bahwa informasi intelijen yang diperoleh selama operasi tersebut memungkinkan serangan dilancarkan terhadap posisi-posisi militer Ukraina.

FSB, dalam laporannya, mengklaim para personel kontra intelijen Rusia berhasil mengungkap posisi sistem pertahanan udara dan pasukan Ukraina, yang kemudian diserang oleh pasukan Moskow.

Laporan kantor berita RIA Novosti, yang mengutip FSB, menyebut pilot militer Rusia itu dihubungi oleh dinas keamanan Ukraina via Telegram dan diminta untuk meracuni awak-awak helikopter lainnya, kemudian menerbangkan helikopter militernya melintasi garis depan pertempuran.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga detikSore hari ini Efek Endorsement Presiden di Peta Kekuatan Pilkada

Sang pilot juga mengungkapkan bahwa istri dan anak-anaknya ditawari untuk diantarkan ke Ukraina melalui Chisinau. Namun sang pilot militer Rusia itu memutuskan untuk menolak tawaran Kyiv dan menindak tegas upaya intelijen militer Ukraina tersebut.

"Setelah kami mendiskusikannya dengan rekan awak saya, kami memutuskan untuk bertindak tegas dan menyelesaikannya," sebut pilot militer Rusia yang tidak disebut namanya, seperti dikutip TASS.

Pada Juli lalu, FBS melaporkan upaya serupa oleh Kyiv yang juga diklaim berhasil digagalkan. Upaya pada saat itu melibatkan pesawat pengebom strategis Moskow, dengan keterlibatan "seorang pilot militer Rusia, dengan imbalan finansial dan status kewarganegaraan Italia".

Insiden lainnya terjadi pada musim panas tahun 2023 lalu, ketika Ukraina berhasil merekrut seorang pilot helikopter Rusia bernama Maxim Kuzminov, yang menentang invasi Moskow terhadap Kyiv. Kuzminov membelot dari Rusia dengan menerbangkan pesawat Mi-8 ke wilayah yang ada di bawah kendali Ukraina.

Dia ditemukan tewas di Spanyol pada awal tahun 2024 ini. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara jelas.

Saksikan juga detikSore hari ini Efek Endorsement Presiden di Peta Kekuatan Pilkada

Sumber