Ukraina Dalangi Serangan Bom Tewaskan Kepala Perlindungan Nuklir Rusia
Ukraina disebut sebagai dalang dari serangan bom yang menewaskan dua personel militer Rusia, termasuk seorang jenderal senior yang memimpin pasukan perlindungan nuklir. Pembunuhan jenderal senior Rusia itu disebut merupakan "operasi khusus" yang dilakukan dinas keamanan Ukraina, SBU.
Komite Investigasi Rusia sebelumnya mengonfirmasi kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi dan Kimia Rusia, dan seorang asistennya dalam ledakan bom yang mengguncang area Ryazansky Prospekt di Moskow.
Disebutkan bahwa bom tersebut disembunyikan di dalam sebuah skuter listrik yang diparkir di dekat lokasi ledakan. Rusia menyatakan masih melakukan penyelidikan terhadap ledakan tersebut, dan tidak melontarkan tuduhan apa pun terhadap Ukraina, negara tetangganya.
Informasi soal keterlibatan Kyiv itu diungkap seorang sumber yang berasal dari kalangan dinas keamanan SBU itu sendiri. Pihak SBU belum memberikan pernyataan resmi terkait ledakan di Moskow tersebut.
"Pelenyapan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi pada Angkatan Bersenjata Rusia merupakan operasi khusus yang dilakukan oleh SBU," sebut sumber dinas keamanan SBU itu, seperti dilansir AFP, Selasa (17/12/2024).
"Kirillov merupakan seorang penjahat perang dan target yang benar-benar sah, karena dia memberikan perintah untuk menggunakan senjata kimia terlarang terhadap militer Ukraina," imbuh sumber tersebut.
Kirillov menjadi pejabat militer Rusia yang paling senior yang menjadi target serangan Ukraina di dalam wilayah negara tersebut sejauh ini.
Simak juga Video ‘Trump Assad Kabur karena Rusia Enggan Melindunginya’
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pada Senin (16/12) waktu setempat, sehari sebelum dia tewas, Kirillov didakwa secara in-absentia oleh pengadilan Ukraina atas tuduhan kejahatan perang setelah penyelidikan yang dilakukan dinas keamanan SBU. Rusia telah membantah tuduhan kejahatan perang tersebut.
Pada Oktober lalu, Kirillov dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris atas dugaan penggunaan senjata kimia di wilayah Ukraina.
"Akhir yang tidak terhormat menanti semua orang yang membunuh warga Ukraina. Pembalasan atas kejahatan perang tidak bisa dihindari," kata sumber SBU yang dikutip AFP tersebut.
Pernyataan sumber itu menyebut Kirillov tewas ketika "skuter yang dipasang peledak" meledak ketika dia memasuki sebuah gedung di area Ryazansky Prospekt di Moskow.
Simak juga Video ‘Trump Assad Kabur karena Rusia Enggan Melindunginya’
[Gambas Video 20detik]