Ultrajaya (ULTJ) Gelontor Capex Rp351 Miliar, Bangun Pabrik Gudang

Ultrajaya (ULTJ) Gelontor Capex Rp351 Miliar, Bangun Pabrik  Gudang

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp351 miliar hingga kuartal III/2024, naik dari tahun lalu yang mencapai Rp303 miliar. 

Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Pahala Sihotang, mengatakan belanja modal terutama ditujukan sebagai proyek pengembangan DC (Distribution Center) dan pabrik di MM2100, serta peningkatan efisiensi pabrik utama. 

“Ada kenaikan belanja modal karena memang kami fokus membangun di dalam pengembangan proyek di MM2100,” ucap Pahala dalam paparan publik yang digelar secara daring, Jumat (20/12/2024).

Dia menjelaskan bahwa dengan total luas tanah mencapai 20 hektare, rencana pembangunan mencakup bangunan seluas 51.000 meter persegi yang akan digunakan sebagai fasilitas DC dan produksi perseroan.

Menurut Pahala, gudang milik perseroan akan menggunakan teknologi automated storage system yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan teknologi saat ini. 

“Teknologi tersebut menawarkan kecepatan tinggi dan efisiensi lebih baik. Setelah produk selesai diproduksi, produk akan langsung masuk ke gudang yang dioperasikan sepenuhnya oleh sistem,” kata Pahala. 

Di samping itu, perseroan menyediakan 15 level rak untuk produksi jadi dan 14 level rak untuk bahan baku atau raw materials. Dengan sistem yang ada, Pahala memastikan tidak ada sentuhan manual dari operator sehingga diklaim aman dan efisien. 

Pada lokasi tersebut, emiten produsen susu Ultra Milk ini juga membangun pabrik dengan progres yang telah mencapai tahap pemasangan lini produksi baru. 

“Kami akan menggunakan teknologi Tetra Pak untuk proses produksi. Pabrik tersebut dirancang sebagai pilot project [proyek percontohan] bagi Ultrajaya dengan tingkat otomasi yang lebih tinggi,” pungkas Pahala. 

 


 

Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sumber