UNHCR Diminta Segera Temukan Lokasi Baru untuk Pengungsi Rohingya, Gedung Lama Rusak

UNHCR Diminta Segera Temukan Lokasi Baru untuk Pengungsi Rohingya, Gedung Lama Rusak

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengingatkan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Kantor Indonesia untuk segera mencari lokasi penampungan baru bagi ratusan pengungsi Rohingya.

Hal ini disampaikan karena gedung yang saat ini digunakan sebagai penampungan sementara mengalami kerusakan sekitar 60 persen dan harus direhab pada pekan depan atau paling lambat bulan November 2024.

Gedung yang terletak di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, sebelumnya menampung 736 pengungsi Rohingya yang terdampar di Sabang, Banda Aceh, dan Kabupaten Aceh Timur.

Namun, saat ini hanya tersisa 233 orang, sementara sisanya telah melarikan diri dari kamp penampungan sementara tersebut.

“Bulan depan, kami minta Rohingya keluar dari gedung. Kami sudah sampaikan kepada UNHCR dan Pemerintah Aceh agar segera mencari lokasi baru. Gedung itu harus direhab segera,” kata Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Izhar Rizky, melalui telepon, pada Minggu (27/10/2024).

Izhar mengatakan, awalnya izin penggunaan gedung tersebut hanya berlaku selama tiga bulan.

Namun, izin itu kemudian diperpanjang hingga Oktober 2024.

“Kami harap, solusi untuk gedung baru bisa segera ditemukan. Gedung itu tidak mungkin layak digunakan dalam jangka waktu lama. Apalagi, kami akan melakukan rehabilitasi, yang berpotensi membahayakan jika ada orang di situ,” terang dia.

Dia juga berharap agar UNHCR, Pemerintah Kota Lhokseumawe, dan Pemerintah Aceh segera menemukan lokasi baru untuk penempatan ratusan warga Rohingya tersebut.

“Semoga segera ketemu gedung baru,” pungkas dia.

Sumber