Unilever Lepas Unit Es Krim, UNVR Bidik Potensi Laba Rp6,8 Triliun

Unilever Lepas Unit Es Krim, UNVR Bidik Potensi Laba Rp6,8 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memperkirakan laba bersih perusahaan berpotensi tembus Rp6,8 triliun seiring dengan rencana pelepasan unit bisnis es krimnya ke Magnum Indonesia. 

Unilever Indonesia diketahui telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis es krim dengan PT Magnum Ice Cream Indonesia pada 22 November 2024.

Nilai transaksi dari perjanjian tersebut mencapai Rp7 triliun, mencakup aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, serta nilai buku bersih dan nilai persediaan hingga akhir September 2024 masing-masing Rp1,99 triliun dan Rp172,79 miliar. 

Sementara itu, melansir keterbukaan informasi yang dirilis pekan lalu, manajemen UNVR menyampaikan laba bersih perseroan diperkirakan bertambah Rp3,8 triliun usai transaksi pengalihan unit bisnis es krim.

Dengan penambahan tersebut, laba bersih emiten konsumer ini berpotensi mencapai Rp6,8 triliun setelah transaksi. Sebab, sampai dengan akhir September 2024, Unilever Indonesia telah membukukan laba bersih Rp3 triliun. 

“Dalam pro forma laporan laba rugi konsolidasian perseroan, terdapat peningkatan laba bersih perseroan diperkirakan sebesar Rp3,8 triliun yang berasal dari pendapatan dari rencana penjualan bisnis es krim,” tulis manajemen, dikutip Senin (9/12/2024).

Adapun, menurut Kamus Istilah Akuntansi, pro forma adalah laporan keuangan yang berisi informasi atau jumlah yang sebagian atau sepenuhnya didasarkan pada asumsi. Salah satu fungsinya adalah membantu perusahaan untuk menilai prospek masa depan.

Manajemen Unilever Indonesia juga menyampaikan bahwa dalam proforma laporan keuangan, total aset perseroan setelah transaksi diperkirakan meningkat sebesar Rp5,6 triliun, atau dari posisi Rp16,5 triliun menjadi Rp22,2 triliun. 

“Peningkatan jumlah aset perseroan disebabkan oleh peningkatan kas yang diimbangi dengan penurunan persediaan dan aset tetap dari transaksi,” kata manajemen.

Di sisi lain, liabilitas bakal naik akibat pajak penghasilan badan dan PPN yang timbul dari transaksi. Adapun, ekuitas turut mengalami kenaikan karena adanya peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. 

Bisnis es krim tercatat mewakili 9,5% dari total pendapatan UNVR pada 2023. Namun, bisnis tersebut terus mengalami penurunan selama 2019 – 2023 dengan tingkat pertumbuhan majemuk atau CAGR minus sebesar 2%. 

Manajemen menyebutkan bahwa profitabilitas es krim juga terus menurun selama 5 tahun terakhir, dari margin laba bersih sebesar 11,1% pada 2019 menjadi 7,2% per 2023. Penurunan ini disebabkan oleh erosi margin kotor. 

Kondisi tersebut lantas menggerus pangsa pasar bisnis es krim UNVR. Meski masih menjadi pemimpin pasar, market share perusahaan sudah turun dari 69,2% pada 2019 menjadi 61,9% pada tahun berjalan hingga September 2024.

Di samping itu, es krim merupakan bisnis yang membutuhkan moal tinggi dengan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 8% dari penjualan selama lima tahun terakhir. Porsi ini lebih tinggi dari capex UNVR yang hanya sekitar 3%.

“Manajamen perseroan percaya bahwa, potensi pertumbuhan bisnis es krim di masa depan akan lebih baik jika dijalankan di bawah struktur kepemilikan yang berbeda karena bisnis es krim memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan bisnis operasional Unilever lainnya,” sebut manajemen. 


 

Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sumber