Untuk Ketiga Kalinya, PM Kanada Lolos dari Mosi Tidak Percaya
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau berhasil lolos dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh rival politik utamanya, Partai Konservatif Kanada. Ini merupakan ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir Trudeau lolos dari mosi tidak percaya.
Mosi tidak percaya itu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024), gagal diloloskan setelah Partai Liberal Kanada, yang berkuasa dan menaungi Trudeau namun tidak mendominasi parlemen, mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat Baru (NDP), faksi kecil berhaluan kiri yang beraliansi dengan partai berkuasa.
Sebanyak 180 suara menolak mosi tidak percaya terhadap Trudeau, sedangkan 152 suara lainnya mendukung dalam voting pada Senin (9/12).
Draf mosi tidak percaya itu mencantumkan kritikan masa lalu pemimpin NDP Jagmeet Singh terhadap Trudeau, saat keduanya memutuskan aliansi pada Agustus lalu, yang menyebutnya "terlalu lemah, terlalu egois".
Majelis rendah parlemen Kanada, atau House of Commons, menemui jalan buntu dalam sebagian besar agenda rapat musim gugur karena taktik menunda-nunda yang dilakukan Partai Konservatif Kanada.
Namun Ketua Parlemen Kanada Greg Fergus, dalam langkah yang langka, memerintahkan jeda singkat dari kebuntuan itu untuk memungkinkan digelarnya voting mosi tidak percaya dan mosi kepercayaan lainnya, dan agar anggota parlemen bisa menggelar pemungutan suara untuk anggaran belanja utama.
Para anggota parlemen Kanada dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk anggaran belanja, yang mencakup dana untuk layanan sosial, bantuan bencana dan dukungan untuk Ukraina, pada Selasa (10/12) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Gejolak politik terjadi di Kanada beberapa waktu terakhir, dengan pemimpin Partai Konservatif Kanada Pierre Poilievre sangat ingin menyerukan pemilu setelah partainya mendapatkan keunggulan 20 poin dalam jajak pendapat terbaru. Terlebih NDP membatalkan perjanjian koalisi dengan Partai Liberal Kanada.
Namun NDP dan beberapa partai oposisi lainnya, yang dukungannya diperlukan untuk menjatuhkan Partai Liberal Kanada, sejauh ini menolak untuk bergabung dengan Partai Konservatif Kanada.
Dua mosi tidak percaya diajukan Partai Konservatif Kanada pada September dan Oktober lalu, yang sama-sama berujung kegagalan untuk melengserkan Trudeau karena NDP dan blok separatis Bloc Quebecois mendukung Partai Liberal Kanada.
Dalam sistem parlementer Westminster yang dianut Kanada, partai yang berkuasa harus mendapatkan kepercayaan dari House of Commons, yang berarti mempertahankan dukungan dari mayoritas anggota parlemen.
Partai Liberal Kanada saat ini memegang 153 kursi parlemen, melawan Partai Konservatif dengan 119 kursi, lalu Bloc Quebecois dengan 33 kursi dan NDP dengan 25 kursi parlemen.
Trudeau menjabat PM Kanada sejak tahun 2015 dan berhasil mempertahankan kekuasaan dalam dua pemilu tahun 2019 dan 2021 lalu.
Simak juga Video ‘PM Kanada Ingatkan Israel Hati-hati Lindungi Kehidupan Warga Sipil Gaza’
[Gambas Video 20detik]