Update soal Peredaran Daging Anjing di Solo, Pemkot Klaim Sudah Turun
SOLO, KOMPAS.com - Peredaran daging anjing di Solo, Jawa Tengah disebut sudah banyak menurun setelah ada surat imbauan mengkonsumsi produk pangan asal hewan yang aman dan sehat.
Surat imbauan itu dikeluarkan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat itu.
Surat dengan Nomor TN.38/ 597/ 2024 tentang Himbauan Konsumsi Produk Pangan Asal Hewan yang Aman dan Sehat di Kota Surakarta itu ditetapkan dan ditandatangi pada 19 Februari 2024.
Surat imbauan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Solo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Solo, Dinas Perdagangan Solo dan Kepala Satpol PP Solo.
"Memang sampai saat ini kan juga sudah banyak menurun untuk peredaran anjing di Solo, walaupun masih ada tapi sudah banyak yang mendatangkan hewannya. Tapi kebanyakan dalam bentuk daging," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispangtan) Solo, Eko Nugroho Isbandijarso di Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).
Berdasarkan data, tingkat konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor per hari.
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Sejumlah anjing diamankan di Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (28/10/2024).
Kemudian dari hasil penyelidikan juga sementara ada 27 warung makan yang menjual menu kuliner daging anjing.
"Sekarang (pedagang kuliner daging anjing) sudah sedikit kok," klaim dia.
Pihaknya mengaku pernah memanggil para pedagang daging anjing untuk diberikan pemahaman agar beralih berjualan selain daging anjing. Tetapi, mereka masih ada yang keberatan.
"Kita dulu sudah pernah memanggil seluruh pedagang anjing yang ada di Solo. Prinsipnya memang ya agak keberatan sebetulnya. Harapan kami bisa dilaksanakan," ungkap dia.
Eko mengungkapkan, pemerintah tidak pernah melakukan pemeriksaan terhadap anjing yang dikirim ke Solo karena ilegal.
Pemeriksaan dilakukan pada anjing yang dipelihara dengan cara vaksinasi antirabies.
"Yang kita laksanakan tetap anjing yang masih hidup. Artinya untuk penanganan vaksinasi rabies," pungkasnya.