Vaksin PMK di Lumajang Habis
LUMAJANG, KOMPAS.com - Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur habis.
Padahal, ada 366 ekor sapi yang baru dinyatakan sembuh dari PMK dan seharusnya mendapatkan vaksin.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Endra Novianto mengatakan bahwa stok vaksin di Lumajang sudah habis sejak akhir tahun 2024.
Saat itu, jumlah kasus PMK meningkat drastis dari yang awalnya 148 ekor menjadi 900 ekor hanya dalam rentang waktu 2 bulan, yakni November dan Desember.
Oleh karena itu, vaksinasi ternak sapi dikebut untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang lebih besar.
Padahal, jumlah vaksin yang dimiliki saat itu hanya 500 dosis.
"Kalau vaksin yang program pemerintah sudah habis," kata Endra di Lumajang, Selasa (14/1/2025).
Endra mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mengajukan pengadaan vaksin PMK ke Kementerian Pertanian.
Menurutnya, vaksin PMK baru akan dikirim pada akhir Januari 2024.
Meski begitu, Endra mengaku belum mengetahui berapa jumlah vaksin yang akan diterima Pemkab Lumajang tahun 2025.
"Akhir bulan ini baru pengadaan, paling cepat awal Februari kita sudah dapat, kalau jumlahnya kami belum tahu detailnya," ujar Endra.
Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur naik jadi 983 ekor.
Dari jumlah itu, sebanyak 70 ekor sapi mati dan 766 ekor sapi dinyatakan sembuh.
Ditambah, 147 ekor sapi masih menjalani proses pengobatan.