Wabah PMK Merebak di Sragen, Ratusan Sapi Terjangkit dan 64 Ekor Mati

Wabah PMK Merebak di Sragen, Ratusan Sapi Terjangkit dan 64 Ekor Mati

SOLO, KOMPAS.com - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Data dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sragen, hingga Kamis (2/2/2025) pukul 13.00 WIB, total 746 kasus sapi terpapar PMK.

"Kasus aktif kini mencapai 675 ekor, sedangkan kasus baru 21 ekor. Sementara sapi yang sembuh dari PMK baru 7 ekor. Kasus sapi mati ada 64 ekor, dengan 26 ekor dipotong pemiliknya," kata Petugas Medic Veteriner DKP3 Sragen, Ana Margaretha dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

Dikatakannya, jumlah kasus PMK terbanyak berada di Kecamatan Sukodono dengan 107 ekor sapi. Disusul, Kecamatan Mondokan dengan 92 kasus, Kecamatan Gesi 70 kasus dan Masaran 60 kasus.

"Kecamatan Sukodono itu paling banyak karena salah satu kantong ternak di Sragen. Jadi pokoknya sarana yang kontak dengan sapi itu menjadi sarana penularan. Droplet itu virus juga bisa menular melalui udara," jelasnya.

Kasus kali ini, penyebaran kasus PMK tergolong sangat cepat, dengan banyak faktor yang mempengaruhi percepatan penyebaran virus PMK.

"Penyebaran virus ini dari berbagai media, bisa melalui pengunjung kandang, lalu lintas ternak, kemudian alat transportasi hingga pakan. Jadi karena virus ya, dan penyebarannya lebih cepat dari bakteri," jelasnya.

Penanganan kasus PMK sudah dilakukan oleh Pemkab Sragen, dengan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada para peternak sapi.

"Kami juga sudah melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates," jelasnya.

"Kita sudah melaksanakan KIE pembagian desinfektan gratis untuk peternak, kemudian desinfeksi kandang dan pengambilan sampel dengan Balai Besar Veteriner Wates dan vaksinasi di Kedawung," lanjutnya.

Sumber