Waka MPR: Kesiapan Pemda Dibutuhkan Antisipasi Dampak Cuaca Buruk
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk meminimalisir risiko bencana alam saat momen libur panjang. Apalagi saat ini, curah hujan tergolong cukup tinggi di sejumlah wilayah Indonesia
"Tantangan di masa liburan berupa ancaman cuaca buruk harus segera diantisipasi bersama dengan membangkitkan nilai-nilai gotong-royong dan persatuan yang kita miliki dalam mengatasinya," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).
Pakar dari Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Erma Yulihastin, melalui Instagram resminya, @ermayulihastin mengungkapkan bahwa saat ini bibit-bibit siklon tropis sedang terbentuk di perairan selatan Indonesia dan dampaknya bisa membuat hujan persisten selama berhari-hari di wilayah Jawa dan Kalimantan.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia mencatat 24 orang meninggal dunia akibat bencana alam yang terjadi pada 2-9 Desember 2024. Pada rentang waktu tersebut tercatat 35 kali bencana antara lain banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Menurut Lestari, upaya untuk meningkatkan kewaspadaan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah. Serta masyarakat dalam menyikapi perubahan cuaca ekstrem yang terjadi harus segera dilakukan.
"Kesiapan masyarakat dan pemerintah daerah, sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi berbagai dampak dari cuaca buruk yang terjadi," jelasnya.
Dia mengatakan sejumlah kawasan rawan bencana harus mendapat perhatian serius dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan yang diterapkan. Upaya mitigasi bencana juga harus konsisten dilakukan melalui sosialisasi masif kepada masyarakat, sebagai bagian langkah antisipasi yang dilakukan.
"Tantangan berupa ancaman cuaca buruk di Tanah Air harus mampu dijawab bersama dengan membangkitkan nilai-nilai persatuan dan gotong-royong yang kita miliki," tutupnya.